Festival Lampu Cangkok Dimulai, Bintan Semakin Gemilang
Festival Lampu Cangkok Tingkat Kabupaten Bintan resmi dimulai, Sabtu (2/6) malam. Sejumlah desa dan kelurahan telah memamerkan keindahan lampu cangkok hasil kreasi mereka. Kegiatan ini akan berlangsung hingga berakhirnya Bulan Ramadan.
Menurut Bupati Bintan Apri Sujadi, melalui Kepala Dinas Pariwisata Luki Zaiman Prawira, kehadiran lampu cangkok ini akan membuat Bintan semakin berwarna dan gemilang di Bulan Ramadan.
“Festival lampu cangkok sudah dimulai. Sudah ada beberapa desa dan kelurahan yang menampilkan hasil kreasi mereka. Dan ini memang sesuai imbauan Bapak Bupati agar festival dimulai 17 Ramadan, atau Sabtu malam,” terang Luki.
Dijelaskanya, tahun ini peserta Festival Lampu Cangkok lebih luas dari sebelumnya. “Kalau sebelum pesertanya per kecamatan, tahun ini kita perluas menjadi tiap desa atau kelurahan. Jadi jumlahnya lebih banyak dan tampilannya lebih beragam,” paparnya.
Juara 1 Festival Lampu Cangkok akan mendapatkan hadiah Bupati Bintan serta uang Rp 10 juta. Sedangkan juara 2 mendapat Rp 7 juta, dan juara 3 akan meraih Rp 5 juta. “Tapi, ada juga hadiah bagi juara harapan, dan hadiah hiburan,” terang Luki.
Menurutnya, penilaian akan dilakukan oleh tim dewan juri. “Tim dean juri isinya gabungan. Ada dari DPMD Bintan, Dinas Pariwisata, Dinas Budpora, Dinas Perkim, Satpol PP, Kemenag, Bagian Pemerintahan Setda Bintan, dan Bagian Kesra Setda Bintan.
Penilaian sendiri dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek. Yaitu bangunan, keamanan, dan estetika.
“Dari aspek bangunan, kita menilai kekokohannya, juga letaknya agar tidak mengganggu pengguna jalan. Sedangkan untuk ketinggian, minimal 3,50 meter. Sementara untuk keamanan, lebar konstruksi gerbang sekitar 5 meter, kebersihan sekitar menara, dan ramah lingkungan,” terangnya.
Yang tidak kalah pentingnya adalah aspek estetika. Sebab, setiap gerbang lampu cangkok harus memiliki kesan dan pesan yang disampaikan. “Bangunan juga harus bernuansa Islami, keindahannya harus diperhatikan, kerapihan, kekompakan, juga banyaknya lampu cangkok yang digunakan,” paparnya.
Yang harus diperhatikan para peserta, semua material dan bahan pendukung festival ini adalah hasil kreativitas. “Jadi harus ada kerjasama pemerintah desa atau kelurahan yang dikoordinir oleh camat,” paparnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, menilai pelaksanaan Festival Lampu Cangkok sangat luar biasa.
“Ini salah satu atraksi yang bisa menjadi unggulan di Bintan. Khususnya untuk menjaring wisatawan saat Ramadan. Apalagi festival ini dilaksanakan berkelanjutan setiap tahun saat Ramadan,” tutur Pitana, didampingi Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni.
Sementara Sumarni menambahkan, Bintan mampu mengemas atraksi ini dengan baik. “Buktinya, Festival Lampu Cangkok bukan saja bisa digelar rutin setiap tahun, tetapi juga pesertanya semakin diperluas,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga memuji pelaksanaan Festival Lampu Cangkok.
“Bintan mengisi Ramadan dengan sangat positif. Apalagi mereka melibatkan masyarakat. Bintan pun akan semakin berwarna saat Lebaran. Dengan kemasan yang semakin baik dan ditambah dengan sejumlah atraksi, bukan tidak mungkin festival ini mampu menarik wisatawan. Apalagi saat festival berlangsung suasana Bintan akan berbeda dan gemilang,” katanya. (*)