Festival Kupatan Tanjung Kodok Meriah
Pagelaran tradisi perayaan kupatan (hari raya ketupat) di Tanjung Kodok, Kecamatan Paciran Lamongan tersaji lain dari biasanya.
Kali ini, kupatan yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri secara turun temurun itu lebih meriah. Acara yang digelar di halaman timur parkir Wisata Bahari Lamongan (WBL) terrsebut diwarnai beragam kesenian.
Di antaranya, pawai gunungan ketupat yang diikuti 17 desa se-Kecamatan Paciran. Masing-masing desa menyajikan beragam masakan dan jenis ketupat. Diarak dari Terminal Paciran menuju WBL.
Ragam gunungan dan jenis ketupat ini dilombakan. Tentu, masing-masing desa adu kreatif. Dan, jangan heran jika kreativitas itu memunculkan berbagai nama-nama ketupat aneh.
Ada nama kupat lanang, wedok, kupat kura-kura, kupat cumi-cumi, kupat minang, kupat jumbo dan sebagainya. Ada juga kupat tas Syahrini. Namanya itu sesuai dengan bentuk ketupat.
"Kita ingin, ketupat tidak hanya berbentuk kotak saja. Karena itu, kita bikin bentuknya bermacam-macam," kata Kaur Umum Desa Sumut Gayam, Kecamatan Paciran, Itziq, yang desanya dinobatkan sebagai juara pertama dalam lomba tersebut, Sabtu, 29 April 2023
Selama perjalanan kirab, barisan gunungan ketupat dibarengi dengan sajian kesenian Jaran Jenggo dan musik patrol. Juga ditampilkan drama kolosal yang yang mengisahkan sejarah nama Paciran dan asal usul tradisi kupatan pada jaman Sunan Sendang Duwur dan Sunan Drajat.
Bersamaan itu, acara tradisi kupatan ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Yuhronur Efendi. Turut hadir, Wakil Bupati Abdul Rouf, Sekkab Nalikan, Kapolres AKBP Yakhob Silvana Delareskha, Dandim 0812 Lamongan Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf, Pimpinan Ponpes Sunan Drajat KH Abdul Ghofur beserta pejabat lainnya.
Bupati Yuhronur usai membuka Festival Kupatan Tanjung Kodok mengatakan, acara ini merupakan bagian dari peninggalan budaya dari leluhur. Rutin diselenggarakan 7 Syawal.
Filosofi dari kupat ialah ngaku lepat (mengaku salah) karena manusia tempatnya salah. Sehingga harus saling memaafkan dan guyub rukun.
"Tanpa mengurangi nilai budaya yang terkandung di dalamnya, Pemkab Lamongan juga selalu menghadirkan ragam inovasi dan kreasi agar menarik. Sehingga mampu menarik generasi muda, yang kemudian turut melestarikannya," katanya.
Festival Kupatan ini, lanjut Bupati Yuhronur, juga merupakan salah satu even ang tercatat dalam kalender wisata Jawa Timur.
"Setelah dua tahun berhenti karena pandemi Covid -19 tradisi ini kita gairahkan kembali. Ternyata animo masyarakat begitu luar biasa," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan Siti Rubikah menambahkan, Festival Kupatan Tanjung Kodok merupakan kolaborasi antara potensi dan kesenian untuk pelestarian budaya serta menarik pengunjung wisatawan ke Lamongan.
"Bahkan, untuk memikat wisatawan, diacara ini kita juga menyajikan 1000 porsi menu ketupat lengkap dengan sayur lodeh dengan sambel karuk khas Lamongan. Ini semua dimasak langsung oleh Indonesian Chef Association (ICA)," paparnya.
Advertisement