Festival Kali Brantas, Peduli Penyelamatan Lingkungan Kota Kediri
Forum Kali Brantas mengadakan kegiatan Festival Kali Brantas Kamis 27 Oktober 2022. Hal ini melatarbelakangi wujud kepedulian terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Kegiatan yang bersifat edukasi ini diadakan di Taman Sekartaji Kota Kediri dan diikuti oleh 100 peserta festival.
Penyelengaraan di hari pertama menarik antusias peserta. Dalam gelaran festival tersebut juga ada pameran plastik, bank sampah, eco enzyme dan UMKM yang berjualan snack tanpa plastik sekali pakai.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri Roni Yusianto dalam sambutannya, kegiatan Festival Kali Brantas harus mengedukasi masyarakat yang ada di Kota Kediri.
Perlu kita ketehui bahwa Sungai Brantas ini di wilayah hilir digunakan sebagai bahan baku PDAM (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik) tetapi sayangnya indonesia negara penyumbang sampah terbesar ke 2 ke lautan. Dan sampah tersebut berasal dari sungai. Saya berharap kegiatan ini untuk menyadarkan warga Kediri Raya, agar peduli terhadap sungainya. Jika kita ingin menyelamatkan laut kita harus menyelamatkan sungai terlebih dahulu," terangnya .
Koordinator Festival Kali Brantas Aziz menyampaikan, kegiatan ini adalah kolaborasi dari NGO, relawan, dan pemerintah untuk melestarikan sungai brantas yang melibatkan siswa dari TK, SD,SMP,SMA hingga mahasiswa.
Dalam 3 hari mendatang ada beberapa rangkaian acara yang diselenggarakan. Mulai dari lomba mewarnai, lomba story telling, pagelaran wayang, lomba essay, lomba mini drama, pawai brantas dan diskusi public. Adapun pelibatan siswa dari semua tingkat sekolah adalah sebagai sarana edukasi dan sosialisasi untuk membangun kepedulian dan kesadaran ligkungan sejak usia dini.
"Kami berharap akan selalu di ingat oleh siswa dan siswi dalam menjaga sungai brantas," ujarnya.
Dalam kegiatan ini juga diramaikan oleh Pagelaran Wayang Cilik yang didalangi oleh Madjid Panjalu, baru berusia 8 tahun dari Kota Kediri.
Dalam pementasanya Madjid menceritakan tentang kondisi Sungai Brantas sudah tercemar oleh sampah. Disitu terlibat percakapan antara Bagong dan Bogang bermain tebak tebak an tentang Sungai Brantas.
Seketika itu datanglah 2 sosok wayang yaitu Dorojenaka dan Dorosiwayangkoro yang menyampaikan Sungai Brantas sudah dirusak oleh orang yang kelakuannya seperti buto (raksasa).
Dorojenaka dan Siwayangkoro meminta untuk Bagong dan Bogang memerangi raksasa tersebut dan menjaga keindahan sungai brantas dan harus menghidupi sungai brantas.
Pagelaran wayang ini juga sebagai rangkain kegiatan ini untuk menggabungkan antara kesenia, budaya dan lingkungan hidup. "Bahwa Festival Kali Brantas ini adalah wadah bagi komunitas pegiat dan peduli lingkungan yang membawa aksi dari komunitas masing masing. Tujuannya untuk penyelamatan lingkungan dan Sungai Brantas," ungkap Koordinator Festival Kali Brantas Azis.