Festival Durian Songgon Banyuwangi, Berburu Legit Si Boneng
Sebulan terakhir, Banyuwangi mulai memasuki musim panen durian. Salah satu Desa yang dikenal dengan sentra buah durian adalah Kecamatan Songgon. Rasanya khas, nikmat dan legit. Untuk lebih mengenalkan buah durian asal Songgon ini, warga menggelar Festival Durian. Selain ungkapan rasa gembira, festival durian ini juga sebagai bentuk syukur masyarakat.
"Durian Songgon ini sungguh lezat. Kami ingin meyakinkan ke publik bahwa Songgon memang benar-benar penghasil durian yang berkualitas. Untuk itu, digelarlah Festival Durian," ungkap inisiator Festival Durian, Slamet Baktiman.
Festival Durian ini digelar di destinasi wisata Green Gumuk Candi, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, selama dua hari, yakni 6 dan 7 November 2021. Di kawasan ini, dipamerkan buah durian Songgon mulai durian si boneng, durian kasur, dan durian oranye. Pengunjung juga bisa membelinya dengan harga mulai dari Rp10 ribuan, hingga Rp150 ribu per buah.
Slamet, mengatakan selain untuk mengenalkan varietas durian Songgon, festival ini juga sebagai bentuk syukur atas tibanya panen durian tahun ini. Karena tahun sebelumnya tidak bisa panen raya. Dalam festival ini, dipamerkan aneka jenis durian yang dipanen dari kebun-kebun yang ada di Songgon. Ada lima varietas durian Songgon yang biasa dikenal, yakni durian si boneng, si maling, kepodang, tanduk, dan durian ratu.
Festival Durian ini dikemas sangat menarik. Peserta festival durian diajak melakukan camping selama satu malam di tengah perkebunan durian. Mereka menggelar sejumlah aktivitas yang seperti bersepeda di tengah-tengah kebun durian, sarasehan, menikmati musik jazz. Dan yang paling menarik peserta diajak tur keliling kebun durian melihat pohon durian yang sudah berumur ratusan tahun.
"Kami juga beri edukasi, membedakan durian lokal dengan durian lainnya. Agar masyarakat tidak tertipu, mana durian asli Songgon atau bukan," jelasnya.
Ada sekitar 200 peserta yang mengikuti camping di lokasi yang berada di kaki Gunung Raung ini. Pesertanya tidak hanya dari Banyuwangi, namun tidak sedikit yang datang dari Kabupaten tetangga juga tertarik menikmati festival durian ini.
“Sangat menarik mengemasnya. Orang tidak hanya diajak mencicipi durian, namun juga menikmati pengalaman di tengah-tengah kebun durian. Dan tentunya sambil dihibur jazz durian,” ujar Bupati Banyuwangi saat melihat festival tersebut.
Kreativitas warga Banyuwangi ini sebagai simbol mulai bangkitnya kembali sektor-sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah. Warga berhasil menyuguhkan atraksi kepada wisatawan namun dengan tetap disiplin pada protokol kesehatan.
Ipuk menambahkan, atraksi outdoor semacam ini yang akan diminati wisatawan ke depan. Karena pengunjung bisa berwisata, namun kesehatan tetap terjaga.
"Untuk itu, sebagai bentuk dukungan, mari kita posting di media sosial kita acara semacam ini, dalam rangka membangkitkan pariwisata dan UMKM Banyuwangi," ajaknya.