Festival Banjar Berhasil Puaskan Wisman Jakarta
Festival Banjar sukses puaskan publik Jakarta. Event ini digelar Jumat (29/6) hingga Minggu (1/7), di Plaza Theater Taman Ismail Marzuki. Setiap hati, event ini dipenuhi pengunjung.
Para pengunjung sangat menikmati beragam sajian. Seperti hiburan seni budaya Banjar dan Dayak Meratus.
“Festival Banjar ini event besar. Ada beragam parade budaya yang disajikan. Kami tentu sangat gembira dengan respons besar yang ditunjukan publik Jakarta,” ungkap Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Rudy Resnawan, kemarin.
Sejak awal, festival ini langsung menjadi magnet. Para pengunjung menikmati bazzar yang diikuti oleh 13 kota/kabupaten se-Kalsel. Dibentuk menyerupai pasar terapung, wisatawan seolah dibawa menuju ke alam Kalimantan Selatan.
Mereka juga tampak memadati stand-stand promosi yang menyajikan beragam potensi Kalsel. Setelah itu, mereka menikmati beragam pentas budaya Banjar. Diantaranya Festival Musik Panting. Ini merupakan pertunjukan khas Banjar yang memainkan lagu-lagu daerah. Ada lagu Ampar-Ampar Pisang, Sapu Tangan Babuncu Ampat, Paris Barantai, hingga Tambangan Balarut.
“Kami gembira dengan apresiasi yang diberikan masyarakat terhadap budaya Kalsel. Kami berharap mereka datang langsung ke Kalsel untuk menikmati alamnya juga. Tentu luar biasa menikmati budaya dengan dikombinasikan dengan keindahan alam yang luar biasa,” kata Rudy.
Kemeriahan Festival Banjar 2018 pun terus berlanjut. Suasana semakin meriah dengan digelarnya beragam budaya, seperti Pengantin Banjar, hingga Parade Sasirangan. Festival ini juga menyajikan permainan tradisional seperti Balogo dan lain-lain. Menguatkan rasa culture Kalsel ini, Tarian bertajuk Maharagu Banua pun ditonjolkan.
Tarian ini ditonjolkan warga adat Dayak Meratus di Loksado. Suasana semakin meriah dengan iringan Musik Panting. Nadanya yang energik menjadi hiburan penyemangat para pengunjung. Pengunjung lalu dibuat semakin terpesona dengan show budaya Pasar Terapung. Event ini berupa parade jukung yang didesain memakai roda sembari menjajakan dagangan layaknya di atas sungai.
“Kami ingin menyajikan suasana sealami mungkin, makanya detail penyajian pun diperhatikan. Kami berharap masyarakat Kalsel yang di Jabodetabek juga bisa bernostalgia,” terang Rudy lagi.
Selain budaya Banjar, festival semakin lengkap dengan parade Budaya Dayak Meratus. Ada banyak event yang disajikan, seperti Aruh Ganal Fest. Lalu, disajikan juga Replika Aruh Adat Dayak dan judulnya ‘Doa Bagi Bumi’. Konsep yang disajikan seni rupa instalasi pertunjukan yang diperankan oleh para Balian suku Dayak Meratus pedalaman Kalsel.
Disajikan juga atraksi Nai Manau, Mandi Api, dan Menyumpit. Budaya Dayak Meratus juga menyajikan Tari Perang hingga Tari Giring Giring di Atas Gong.
“Budaya Dayak Meratus ini sangat kaya. Banyak memiliki filosofi. Kami ini gembira karena bisa menyajikannya secara langsung di sini. Kami berharap kehadiran mereka bisa membuat puas pengunjung yang hadir,” ujarnya lagi.
Selain parade seni budaya, hospitality yang ditawarkan Festival Banjar juga mendapatkan respons besar. Program Silaturahim Warga Banjar se-Dunia juga dipadati pengujung. Apalagi, paket menarik sudah ditawarkan mulai dari Banjaresse Kuliner Fest, gathering program pembinaan karakter, hingga parade seni budaya.
“Kami tetap memberi space bagi warga yang ingin reunian. Ada banyak hal positif di situ,” jelasnya.
Acungan jempol diberikan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar menerangkan, potensi pasar Jakarta harus dioptimalkan Kalsel tahun depan.
“Event ini sangat bagus. Respons publik besar. Potensi ini harus dioptimalkan untuk mendukung perkembangan dari Kalsel secera menyeluruh. Konsep baru harus disiapkan tahun depan agar lebih meriah,” tutupnya. (*)