Ferry Irawan Aniaya Venna Melinda, Kenali Gejala KDRT
Artis Venna Melinda jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya, Ferry Irawan. Sejumlah gejala kekerasan bisa dikenali sebelum kekerasannya meningkat.
Gejala Kerasan dalam Rumah Tangga
Laman Mayo Klinic menyebut KDRT muncul dalam hubungan yang tak sehat. Terdapat kontrol dan kuasa yang tak seimbang antara pasangan. Pelaku sering menggunakan kata-kata dan perilaku yang mengintimidasi serta menyakiti pasangan.
Mengenali gejala KDRT pada awalnya tak mudah. Namun sejumlah ciri bisa dikenali sebelum kekerasan terus meningkat. Di antara tanda tersebut di antaranya sering memanggil dengan menggunakan panggilan yang merendahkan dan membuat pasangan hina.
Juga mencegah atau selalu menghalangi pasangan pergi ke sekolah, bekerja, atau bertemu dengan kerabat dan teman. Pelaku akan selalu berusaha mengontrol cara belanja, aktivitas dan kegiatan, hingga baju yang dipakai.
Pelaku juga sering menunjukkan perilaku cemburu, posesif atau sering kali menuduh pasangannya tak setia. Tindakan lain di antaranya termasuk mengancam menggunakan kekerasan atau senjata.
Pada tahapan lanjut, pelaku tak segan melakukan kekerasan seperti memukul, menampar, mencekik, atau menyakiti pasangan, anak atau hewan peliharaan.
Pelaku juga akan memaksa melakukan hubungan seksual yang tidak diinginkan oleh pasangan. Selain itu, pelaku akan terus menyalahkan pasangannya atas kekerasan yang dia lakukan.
Putus Rantai Kekerasan
Namun gejala tersebut seringkali diabaikan. Dalam hubungan yang tak sehat, pelaku akan seringkali meminta maaf, berjanji akan berubah dan kemudian memberikan hadiah pada korban.
Pada sejumlah kasus KDRT, siklus ini akan terus berulang. Setelah meminta maaf, pelaku akan kembali mengancam menggunakan kata-kata hingga menyerang menggunakan kekerasan. Skala kekerasan pun akan terus meningkat.
Bagi korban, semakin lama berada di hubungan tak sehat, maka akan semakin besar tekanan fisik dan emosi yang dirakan korban. Korban akan mengalami depresi, bahkan meragukan kemampuan untuk merawat diri sendiri. Korban juga merasa tak mampu melakukan apapun.
Dalam banyak kasus, korban merasa bahwa kekerasan yang menimpa mereka adalah kesalahan dirinya sendiri, sehingga enggan mencari bantuan.
Yang Harus Dilakukan
Bila berada dalam kondisi tersebut, Mayo Klinik menyarankan agar korban segera menghubungi rumah aman terutama bila pelaku tak ada di sekitar penyintas.
Bila tak ada rumah aman, juga disarankan untuk pergi mencari perlindungan ke rumah teman atau tempat aman lainnya.
Penting pula untuk menyiagakan barang bawaan berisi kebutuhan darurat, yang bisa dibawa sewaktu-waktu pergi dari rumah. Bawa pula obat-obatan dan dokumen penting yang bisa dibawa serta di saat darurat.
Selain itu, penting pula mengetahui rute tujuan dengan baik serta cara menuju tempat tersebut.