Ferguson Bagikan Pengalaman Mengerikan Usai KO dari Chandler
Setelah kalah dalam pertarungan di UFC 274, petarung bela diri campuran Tony Ferguson membagikan pengalaman mengerikan yang dia alami setelah KO di tangan Michael Chandler.
Seperti diketahui, pada ronde kedua laga itu Ferguson menerima tendangan keras persis di dagunya. Kontan saja petarung MMA asal Amerika itu ambruk dan tidak bisa bangun lagi.
Ironis, kekalahan itu memperpanjang catatan buruk Ferguson yang kalah dalam tiga pertandingan beruntun sebelumnya. Niatnya untuk memutus hasil negatif pun pupus. Padahal, petarung berjuluk El Cucuy itu lebih difavoritkan untuk memenangkan duel tersebut.
Bukan hanya kalah mutlak dari sang lawan, petarung berusia 38 tahun itu sempat mengalami kehilangan kesadaran untuk waktu yang lama akibat tendangan keras yang dilancarkan Chandler itu.
"Saya mendapat tendangan keras di dagu Sabtu lalu di dalam oktagon itu. Itu membuat saya lupa untuk waktu yang lama. Itu adalah perasaan yang menakutkan karena tidak mengingat apa pun dari awal ronde kedua sampai saya tiba di ambulans," kata Ferguson dalam unggahannya di media sosial.
Meski hasil CT scan menunjukkan tidak ada kerusakan yang mengkhawatirkan, Ferguson cukup terguncang setelah insiden itu.
Ditangguhkan 60 Hari
Penderitaan Ferguson kian besar karena usai kekalahan itu, ia menerima skorsing medis 60 hari dari Arizona Boxing dan Komisi MMA. Artinya, dia tidak dapat bersaing atau berpartisipasi dalam latihan apa pun kecuali dia mendapat izin dari dokter lantaran kontak sekecil apa pun sangat berisiko bagi keselamatannya saat ini.
"Saya bersyukur kepada Tuhan setiap hari bahwa kesadaran saya kembali. Bukan lelucon, saya tidak ingin menakut-nakuti kalian semua, saya seharusnya melakukan hal-hal yang berbeda, seperti menjaga 'tangan di atas dan di bawah dagu,” ujar Ferguson menyesali kecerobohannya pada duel itu.
“Saya memiliki banyak hal untuk dikerjakan, tidak hanya bersaing. Satu pertarungan pada satu waktu," tulis Ferguson di media sosial.
"Saya tidak sempurna dalam hal apa pun, tapi saya akan terus berusaha untuk menjadi sempurna di dalam dan di luar ruang latihan. Gerakan saya baik-baik saja, tulang saya utuh dan kecuali sedikit sakit kepala di pagi hari, saya senang melakukannya. kembali dan melakukan apa yang saya sukai. Saya ingin menjadi lebih baik dari kemarin, bukan untuk orang lain tetapi untuk saya," tutup petarung bergaya ortodoks itu.