Fenomena Spirit Doll, Tanggapan Tokoh MUI Cukup Mengejutkan
Prof Dr AGH Faried Wadjedy MA, menjelaskan, fenomena boneka arwah atau spirit doll bertentangan dengan ajaran Islam. Terutama jika mainan boneka tersebut dianggap sebagai anak, memiliki roh dan mendatangkan keberuntungan, maka perilaku tersebut mengandung unsur kesyirikan.
“Jadi, semua kembali kepada tujuan dan niat memiliki boneka tersebut. Jika diniatkan untuk hiburan semata itu tidak menjadi persoalan,” ungkap Prof Wadjedy, Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso sebagaimana dilansir MUI Digital, Rabu 26 Januari 2022.
“Suatu ketika istri Nabi, Aisya RA, sedang bermain boneka kuda bersayap dengan temannya, ketika Nabi datang maka berhamburan semua temanya karena ketakutan. Melihat peristiwa itu Nabi menghampiri Aisya RA dan membiarkan mereka bermain boneka tersebut,” tutur Prof Wadjedy.
Arwah di Dunia Maya
Dalam beberapa waktu terakhir, fenomena spirit doll atau boneka arwah viral di dunia maya. Sejumlah pesohor dan artis meyakini bahwa spirit doll mampu membawa keberuntungan. Akibatnya, banyak masyarakat yang penasaran dengan hakikat dari fenomena tersebut.
Sebagai informasi, spirit doll merupakan boneka yang menyerupai bayi dan diperlakukan layaknya anak dengan diberi makan, berpakaian dan dirawat setiap hari.
Rizki Nasution, narasumber dalam podcast close the door yang dibawakan oleh Deddy Corbuzier, menceritakan ada tiga arwah yang bersemayam di tiga boneka bayi yang ia bawa.
“Kalau aku pribadi, mungkin ada (arwahnya),” kata Rizki Nasution.
“Kalau yang aku tahu, memang waktu aku adopsi, dikasih tahu, nama arwah di dalamnya, riwayatnya, umurnya, di kasih tahu semua,” sambungnya.
Karena itu, Prof Wadjedy yang Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sulawesi Selatan, mengingatkan, boneka yang dipergunakan sebagai alat penghibur atau alat peraga dan pendidikan maka itu diperbolehkan.