Fenomena Natal Teeth, Bayi Baru Lahir sudah Tumbuh Gigi
Tumbuh gigi adalah salah satu bagian normal dari tumbuh kembang bayi pada tahun-tahun pertama kehidupannya. Pada umumnya, bayi mengalami tumbuh gigi pada usia 4 hingga 7 bulan. Tapi, bagaimana jika bayi lahir langsung memiliki gigi? Normalkah hal tersebut?
Fenomena bayi lahir langsung tumbuh gigi atau disebut natal teeth, dialami anak dari YouTuber Arief Muhammad. Hal ini sempat menjadi perbincangan publik dan viral. Dari segi kedokteran fenomena bisa dibilang sangat jarang. Dari 2.000 hingga 3.000 hanya satu bayi yang mengalami hal tersebut.
Pakar kesehatan gigi anak, Mega Moeharyono Puteri drg., Sp.KGA.,Ph.D mengatakan, penyebab natal teeth belum diketahui secara pasti dan juga bukan faktor keturunan.
Menurutnya, gigi tersebut kemungkinan merupakan gigi tambahan (supernumerary teeth) atau gigi susu yang belum tumbuh sempurna. Perbedaan keduanya dapat diketahui dengan melakukan foto rontgen pada bayi. Namun, kebutuhan foto rontgen dalam kasus tersebut memiliki keuntungan yang lebih sedikit daripada kerugiannya.
“Benih gigi susu sudah mulai terbentuk sejak bayi masih di dalam kandungan. Gigi susu ini seharusnya tumbuh perlahan dari gusi sejak bayi berusia 6 bulan. Ketika gigi ini keluar saat bayi lahir, pertumbuhannya belum sempurna, biasanya hanya ada mahkotanya saja dan tanpa akar. Gigi yang keluar saat bayi baru lahir ini biasanya merupakan gigi seri, baik atas maupun bawah,” ungkap dokter Mega Moeharyono Puteri.
Pakar kesehatan gigi anak Unair ini menambahkan, gigi yang keluar tersebut, baik gigi susu dan gigi tambahan cenderung tajam dan mudah goyang. Sebab tidak memiliki akar gigi untuk menahan. Hal tersebut akan membuat gusi bayi yang merupakan lawan dari gigi mudah terluka.
Selain itu, gigi yang goyang juga akan mudah terlepas, sehingga berkemungkinan besar membuat bayi tersedak dan gigi tertelan.
“Untuk menghindari hal tersebut perlu dilakukan pencabutan pada gigi yang tumbuh saat bayi baru lahir. Namun, biasanya kita konfirmasikan terlebih dahulu pada orangtua. Sebab, jika gigi itu merupakan gigi susu, maka gigi susu anak tidak akan tumbuh kembali," jelas dokter Mega Moeharyono Puteri.
"Tapi jika yang tumbuh merupakan gigi tambahan, maka gigi susu akan tetap tumbuh asalkan benih gigi susunya ada,” imbuhnya.
Dokter Mega Moeharyono Puteri menambahkan, jika gigi tersebut merupakan gigi seri susu, susunan gigi pada anak akan terganggu. Hal ini dikarenakan gigi lain akan condong bergerak pada daerah yang kosong.
Ia juga menjelaskan, susunan gigi yang tidak sesuai akan membuat pembersihan gigi cukup sulit dan membutuhkan effort lebih. Gigi seri yang hilang akan menyebabkan anak kesulitan untuk mengucapkan beberapa huruf contohnya pada huruf “T”.
"Gigi susu tersebut juga dapat digantikan dengan gigi buatan jika si anak sudah sedikit besar. Gigi dewasa pun akan tetap tumbuh meski gigi susu dicabut saat lahir," sambung dia.
Selain itu, dokter Mega Moeharyono Puteri mengingatkan, paling penting adalah mulai bersihkan rongga mulut bayi, meskipun bayi belum memiliki gigi.
"Gunakan waslap atau kasa untuk membersihkan rongga mulut bayi setelah meminum ASI. Agar Indonesia terbebas dari gigi berlubang tahun 2030," tandasnya.
Advertisement