Fenomena Ketindihan Tidak Hanya Terjadi di Indonesia
Kondisi yang disebut sleep paralysis atau ketindihan saat tidur telah menimbulkan ketakutan sejak berabad-abad lalu. Fenomena ini diangkat menjadi film bergenre horor. Sutradara Dyan Sunu Prastowo dan produser Chetan A. Samtani mengangkat fenomena yang sering dialami banyak orang, yakni ketindihan saat tidur dan melihat sosok misterius yang tak terjelaskan.
Menurut berbagai sumber, istilah ketindihan di berbagai negara, antara lain:
Jepang: kanashibari artinya diikat rantai oleh arwah penasaran
Eropa: abad pertengahan di Eropa, incubus dan succubus sebagai roh jahat yang menduduki dada korban
Turki: karabasan
Newfoundland, Kanada: serangan Old Hag
China: gui ya chuang atau hantu yang menindihi tempat tidur
Meksiko: terasa seperti mayat memanjat seseorang
Thailand: ketindihan dipercaya terjadi karena adanya hantu phi am
Kepercayaan sejumlah orang yang berkaitan dengan mistis ini sebetulnya bisa dijelaskan secara ilmiah. Dalam medis disebut sleep paralysis. Kondisi ini terjadi ketika seseorang tidak bisa bergerak atau berbicara saat terbangun dari tidur atau ketika akan tidur.
Ketindihan bisa terjadi karena kerja otak dan otot tubuh tidak berlangsung selaras. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan hanya berlangsung dalam beberapa detik hingga menit.
Sleep paralysis juga bisa terjadi bersamaan dengan halusinasi. Seseorang mungkin membayangkan melihat atau mendengar sesuatu, hingga bahkan berpikir bahwa orang lain atau sesuatu ada di dalam ruangan bersamanya.
Pada 1664, seorang dokter Belanda menerbitkan riwayat kasus seorang perempuan yang mengalami kelumpuhan tidur. "Iblis menindihnya," demikian tulisnya.
Perlu dicatat, ada beberapa penyebab seseorang mengalami fenomena ini. Faktor utama adalah kurang tidur, faktor lainnya berkaitan dengan stres dan kram kaki saat tidur. Sejauh ini tidak ada komplikasi medis yang dilaporkan karenanya.
Advertisement