Fenomena Hujan Es Turun di Banyuwangi, Hanya 10 Menit
Fenomena alam hujan es terjadi di Banyuwangi, Kamis, 23 Desember 2021. Kejadian langka ini di sekitar Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi.
Hujan berbentuk butiran es ini berlangsung sekitar 10 menit dan kemudian berlanjut dengan hujan deras.
Peristiwa alam ini sempat diabadikan Ali Maskur, 25 tahun, warga Cluring, Banyuwangi. Dia merekam kejadian itu dengan kamera teleponnya.
"Subhanalah, ya Allah, hujan es bro," kata Ali Maskur dalam video yang berdurasi 32 detik itu.
Menurutnya, hujan es itu terjadi sekitar pukul 15.09 WIB. Saat itu dirinya sedang berteduh karena hujan deras tiba-tiba turun. Saat itu salah seorang temannya mengatakan sedang terjadi hujan es. Dia juga segera mereka kejadian itu dengan kamera telepon genggam miliknya.
Dia menjelaskan, sebelum hujan es terjadi, dirinya merasakan air hujan lebih dingin dibandingkan dengan air hujan biasanya. Saat berteduh itulah dia baru menyadari terjadi hujan es. Dia menyebut, hujan es itu terjadi sekitar 10 menit. Butiran es yang turun dari langit ukurannya cukup besar.
" Sebesar kelereng tapi agak kecil,” bebernya.
Hujan es yang disusul dengan angin kencang ini sempat merusak beberapa rumah warga. Butiran es yang jatuh dari langit itu membuat atap rumah warga berlubang. Selain itu, hujan dan angin kencang juga merusak kanopi rumah warga yang ada di sekitar lokasi hujan es.
"Banyak rumah yang bolong gentengnya. Tadi juga saya melihat rumah warga yang kanopinya rusak diterjang angin," ujarnya.
Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi menyebut fenomena hujan es jarang terjadi di Banyuwangi. Fenomena itu biasanya terjadi di dataran tinggi. Padahal wilayah Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, merupakan wilayah dataran rendah.
"Ini fenomena jarang. Biasanya di dataran tinggi seperti Malang, Bandung, Bogor. Kita belum mendapatkan informasi terkait fenomena ini," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi, Anjar Triono.
Dia menambahkan, Hujan es ini, bersifat lokal dan berlangsung hanya beberapa menit saja. Fenomena hujan es, kata Dia, merupakan hal yang lumrah atau alamiah terjadi. Faktor penyebabnya adalah awan cumulonimbus (CB). Proses terjadinya tidak jauh berbeda dengan hujan pada umumnya.
Yang membedakan, menurutnya, adalah proses kondensasi atau penguapan. Di mana saat uap air berubah menjadi partikel-partikel es yang dipengaruhi suhu udara rendah di ketinggian akibat pergerakan massa udara naik dan turun sangat kuat di dalam awan CB. Sehingga massa udara yang sangat kuat membentuk partikel es.
"Suhu lebih dari minus 70 derajat. Hujan kristal es itu jika turun terkena udara mencair. Udara yang naik lebih kecil yang turun, butiran mirip hujan es," jelasnya.
Advertisement