Fenomena Hujan Es di Kota Malang, Ini Penjelasan BPBD
Fenomena hujan es terjadi di Kota Malang pada pada Kamis 5 Desember 2019. Hal itu pertama kali diketahui melalui salah satu akun twitter @infomalang yang mengunggah sebuah kristal es yang ada di kawasan Lowokwaru, Kota Malang.
Fenomena hujan es tersebut dibenarkan oleh, Analis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Mahfuzi.
Menurutnya fenomena hujan es tersebut disebabkan oleh posisi dari awan mendung yang cukup tinggi. Hingga ketinggian awan itu menjadi uap air dan berubah menjadi kristal es ketika turun ke bawah.
"Kan semakin tinggi itu suhu jadi semakin rendah. Nah kali ini awan mendungnya itu lebih tinggi jadi ketika uap air muncul itu mengkristal dan terjatuhlah air hujan itu berupa kristal atau es batu," ujarnya pada Kamis 5 Desember 2019 via sambungan telepon seluler.
Mahfuzi menjelaskan dengan semakin tinggi posisi dari awan mendung, maka semakin rendah suhu di sekitar awan tersebut. Ia menganalogikan saat berada di puncak gunung maka suhunya akan berbeda saat berada di laut.
"Di gunung kan lebih dingin karena apa karena tekanan udaranya lebih rendah. Sedangkan di dataran rendah itu tekanannya sangat tinggi. Jadi ketika udara bertekanan tinggi itu udara dan udara lain saling berkecamuk dan menimbulkan suhu panas. Berbeda dengan suhu tekanan rendah. Yang udaranya cukup tenang dan menimbulkan efek dingin," jelasnya.
Dari pantauan ngopibareng.id kristal es ditemukan di Jalan Simpang Gajayana, Lowokwaru, Kota Malang. Kristal es tersebut berukuran tidak terlalu besar diperkirakan hanya berdiameter kurang dari 3 centimeter.
Sementara, hujan mulai mengguyur Kota Malang sekitar pukul 14.30 WIB tadi yang disertai dengan angin kencang. Belum ada laporan soal dampak hujan deras yang terjadi siang tadi.
Advertisement