Fenomena Embun Upas, Petani di Malang Antisipasi Tanaman Mati
Fenomena Embun Upas atau Frost sudah mulai muncul di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sejak 30 Mei 2023 lalu. Fenomena ini juga terjadi di wilayah sekitar taman nasional seperti Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Malang, Jawa Timur.
Camat Poncokusumo, Didik Agus Mulyono mengatakan bahwa embun upas yang menyerupai butiran salju ini dapat mengancam tanaman petani jika tidak segera dihilangkan.
“Jika tidak segera dibersihkan, tanaman biasanya layu dan lama-lama akan mati,” ujarnya pada Rabu, 7 Juni 2023.
Didik mengatakan bahwa Embun Upas ini terjadi pada pagi hari. Butiran-butiran salju menghinggapi tanaman milik para petani. Sehingga perlu dilakukan antisipasi.
“Embun upas itu biasanya terjadi di Desa Ngadas maupun desa lainnya. Terutama menyerang tanaman seperti bawang putih, brambang dan kentang,” katanya.
Maka dari itu kata Didik, para petani sudah melakukan langkah antisipasi jika embun upas menyerang tanaman mereka. Hal ini dilakukan agar tanaman tidak layu dan mati.
“Sehingga petani sudah mengantisipasi dengan penyemprotan air di pagi hari sebelum matahari terbit,” ujarnya.
Ditambahkan oleh Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Septi Eka Wardhani mengatakan bahwa munculnya fenomena embun upas diawali dengan cuaca yang terik dan panas pada siang harinya. Kemudian proses fenomena itu mulai terjadi pada sore hari.
“Pada sore hari ada kabut tipis, sedangkan pada malam hari dingin antara nol hingga lima derajat mendekati titik beku. Itu tanda-tanda frost bakal dijumpai,” katanya.