Fenomena Deindustrialisasi
Gejolak dan perang Hamas vs Israel, agaknya memengaruhi bidang perekonomian masyarkaat dunia. Itu pula aganya menjadi penyebab pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir.
Tekanan yang terjadi di Amerika Serikat (AS), besarnya defisit APBN dan situasi politik yang fluktuatif di negara itu, menyebabkan kenaikan suku bunga yang tinggi, hingga mencapai 5%. Fenomena ini memicu terjadinya penarikan dolar AS dari seluruh dunia untuk diinvestasikan kembali ke negara tersebut. Akibatnya, indeks dolar AS mengalami penguatan dan menyebabkan pelemahan mata uang banyak negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan hal itu, dalam Rapat Koordinasi Penjabat Kepala Daerah dalam rangka Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan Publik serta Mengoptimalkan Implementasi Program Strategis Nasional, Senin (30 Oktober 2023).
Tekanan yang besar juga terjadi di negara ekonomi terbesar lainnya, seperti China dan Uni Eropa, sehingga memberikan dampak kepada hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Meski demikian, situasi Indonesia masih relatif lebih baik jika dibandingkan negara lain.
Hal ini karena APBN bekerja luar biasa keras sebagai shock absorber, sehingga tekanan yang berasal dari luar bisa kita redam dan tidak menghantam langsung masyarakat. Berikut ulasan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati:
SAAT ini sedang terjadi fenomena penurunan kinerja sektor manufaktur yang hampir terjadi di seluruh negara dunia, termasuk Indonesia.
Penurunan kinerja di sektor manufaktur ini disebabkan oleh industri jasa yang berkembang pesat. Hampir semua negara mengalami penurunan industri manufaktur, karena industri jasa memang berkembang sangat cepat sekali di era digitalisasi ini.
Era digitalisasi yang sedang berkembang pesat saat ini, telah mendorong perubahan pada berbagai sektor, seperti sektor jasa atau services secara signifikan. Padahal dahulu, sektor jasa hanya dikaitkan dengan bidang keuangan atau perdagangan saja.
Fenomena tersebut, seolah-olah sektor jasa mengambil alih sektor manufaktur, sementara perkembangan di sektor manufaktur menjadi kecil.
Di sisi lain, peranan digitalisasi juga turut mempengaruhi penciptaan lapangan kerja di sektor manufaktur. Dari sisi penciptaan lapangan kerja, banyak manufaktur sekarang pakai robotik. Jadi memang peranan dari teknologi ini akan mempengaruhi struktur dari suatu industri.
Sebagai upaya mencapai Indonesia Emas di 2045, pemerintah juga terus berkomitmen dalam mencetak tenaga kerja yang produktif dan berdaya saing tinggi.
Faktor produktivitas dan kualitas Sumber Daya Manusia merupakan kunci utama jika industri manufaktur mau digenjot.
Oleh karena itu, dari sisi fiskal Kementerian Keuangan telah menyediakan berbagai instrumen untuk mendorong industri dalam negeri, di antaranya, insentif perpajakan, juga dari sisi belanja, baik terkait SDM, infrastruktur, hingga memperbaiki birokrasi.
Untuk bisa menjadi negara maju, kalau negara itu produktivitasnya rendah, dari sisi ekonomi itu dihitung dengan yang biasa disebut total factor productivity, bagaimana setiap orang atau labor menghasilkan output yang lebih banyak, itu tadi apa pendidikannya, skill, maupun dari sisi bisa menciptakan nilai tambah di dalam negeri.
*) Disampaikan Sri Mulyani dalam agenda Kompas100 CEO Forum ke-14, Rabu 1 November 2023.
Advertisement