BMKG Tanjung Perak Imbau Masyarakat Pesisir Waspada Banjir Rob
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno mengatakan, fenomena banjir rob akan terjadi di sejumlah kawasan pesisir Kota Pahlawan dikarenakan adanya fenomena bulan purnama (full moon).
Berdasarkan pantauan BMKG Maritim Tanjung Perak, banjir rob di pesisir Kota Surabaya kemungkinan terjadi pada ukuran yang sangat tinggi karena fenomena ini terjadi seiring dengan datangnya musim penghujan.
“Hal tersebut disebabkan karena fenomena ini terjadi bersamaan dengan musim hujan. Artinya, apabila kejadian banjir robnya di musim hujan, maka akan menambah ketinggian airnya itu,” katanya, Jumat 13 Desember 2024.
Sutarno menjelaskan, banjir rob tersebut diprediksi akan terjadi sejak sampai tanggal 18 Desember mendatang. Berdasarkan pantauan BMKG Maritim Tanjung Perak, air rob mulai naik pada pukul 19.00 hingga 23.00 WIB.
“Jadi kami ingin sampaikan kepada masyarakat di kawasan pesisir untuk waspada, terutama para nelayan tambak karena bisa menyebabkan kerugian karena kena banjir rob. Sehingga perlu adanya pengamanan di bagian atasnya jika terjadi rob,” imbaunya.
Selain itu, Sutarno juga mengimbau kepada masyarakat untuk membersihkan saluran di masing-masing wilayahnya. Tujuannya, agar aliran air tidak terhambat dan bisa membuat volume air menjadi tinggi dan menyebabkan terjadinya banjir.
“Terutama yang akan sangat terdampak itu di Jalan Kalianak dan Krembangan, dekat SPBU itu bisa sampai tinggi (airnya). Karena ini (ketinggian) maksimumnya bisa sampai 150 sentimeter,” terangnya.
Sutarno juga menjelaskan, ada tiga wilayah pesisir yang berpotensi terdampak banjir rob. Antara lain adalah, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan ketinggian pasang maksimum mencapai 130-150 cm.
Selain itu, banjir rob juga akan terjadi wilayah pesisir timur Surabaya, dengan ketinggian pasang maksimum mencapai 130-140 cm. Sedangkan di Surabaya Barat, akan terjadi banjir rob dengan pasang maksimum mencapai 120 cm.
“Banjir rob ini akan mengganggu bongkar muat di pelabuhan, terutama banjir rob ini akan mengganggu kapal roro, karena kan mereka memuat mobil nah itu membahayakan. Nah, ini bakal terjadi hampir seminggu,” jelasnya.
Sutarno juga mengatakan, dalam sebulan ini, banjir rob diprediksi akan terjadi sebanyak dua kali. Pertama pada pekan ini, sedangkan yang kedua terjadi pada akhir Desember 2024.
“Di akhir bulan nanti ada lagi. Itu juga masih akan disertai hujan, dan puncak hujan itu akan terjadi pada Januari-Februari,” pungkasnya.
Advertisement