Fenomena Baru, Pejabat Negara Mendadak Ikut Blusukan
Dalam beberapa pekan terakhir ini ada sebuah fenomena beberapa pejabat tinggi negara mendadak gemar blusukan ke daerah menyapa warga. Bahkan ada menteri yang bermalam di hutan, perkampungan anak rimba yang lebih dikenal dengan nama Suku Anak Dalam.
Padahal menteri ini biasa bergaul dengan kalangan selebritis, selebgram dan sejenisnya. Dalam setiap kegiatan talkshow di stasiun televisi menteri ini lebih sering melibatkan artis-artis cantik sebagai daya tarik. Dia adalah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Mendikbud Risstek) Nadiem Anwar Makarim.
Tak mau kalah, Ketua DPR RI Puan Maharani yang biasanya duduk manis di gedung kura-kura Senayan, sekarang juga ikut blusukan dengan memanfaatkan pelaksanaan program vaksinasi.
Sikap Mendikbud yang mendadak berubah, sempat menjadi pembicaraan netizen di media sosial. Sebab Mas Menteri, panggilan Mendikbud, biasanya hanya muncul di layar kaca stasiun televisi tertentu, mendadak muncul bersama Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi.
Kunjungan Mendikbudristek Nadiem Makarim, selama dua hari di Provinsi Jambi memang menyisakan rangkaian cerita yang menarik. Selama di Jambi, Menteri Nadiem bertemu dengan segenap pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan untuk berdialog, melihat secara langsung, dan mendengarkan apa saja yang menjadi perhatian masyarakat.
Di hari pertama kunjungan, Mendikbudristek menyambangi lokasi vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dan peserta didik di Korem 042 Garuda Putih, Kota Jambi. Didampingi Gubernur Jambi, Al Haris, Menteri Nadiem berdialog dengan para peserta vaksinasi.
“Selamat ya, sudah divaksinasi. Semoga bisa segera melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas,” katanya saat berdiskusi dengan salah satu peserta vaksinasi.
Usai meninjau pelaksanaan vaksinasi, Mendikbudristek mengunjungi SMK Negeri 1 Kota Jambi untuk mengecek pelaksanaan Asesmen Nasional (AN).
Usai dialog tentang banyak hal dengan di Universitas Jambi (Unja) Mendikbudristek bertolak ke Kabupaten Sarolangun untuk bermalam di pemukiman masyarakat asli Jambi, Suku Anak Dalam, di Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam.
Selama di Rimba, Menteri Nadiem menyaksikan bagaimana kehidupan anak-anak di pedalaman Jambi tersebut. “Saya sangat tergugah melihat kehidupan mereka di sana. Pengalaman yang saya dapatkan selama mengunjungi Suku Anak Dalam, akan menjadi pengalaman berharga yang akan selalu saya ingat sepanjang hidup dan menjadi pembelajaran bagi Kemendikbudristek untuk menyusun kebijakan-kebijakan afirmatif selanjutnya,” kata Nadiem di laman resmi Kemendikbudristek.
Dalam rekaman video, Mas Menteri bercanda dan berdialog dengan Suku Anak Dalam yang berpakaian keseharian mereka, tanpa baju. Sedangkan Nadiem mengenakan kaus hitam, beruliskan "Merdeka Belajar" yang merupakan program andalan Mas Menteri.
Hari kedua, sebelum bertolak kembali ke Jakarta, Mendikbudristek dan rombongan berkeliling di lokasi cagar budaya Candi Muaro Jambi. Selama di sini, Mendikbudristek berdialog dengan seniman, pemuka adat, dan masyarakat sekitar cagar budaya, untuk mendengarkan masukan terkait perkembangan cagar budaya Candi Muaro Jambi selama ini.
Dalam dialog tersebut, Gubernur Jambi Al Haris menyampaikan bahwa Pemda Jambi menyerahkan kuasa atas pengembangan cagar budaya Candi Muaro Jambi kepada Kemendikbudristek.
Ia berharap, di bawah pengelolaan Kemendikbudristek, cagar budaya Candi Muaro Jambi dapat menjadi pusat pembelajaran budaya yang mendunia. “Kami ingin sekali mengembangkan kawasan cagar budaya ini. Dan sekarang kami serahkan kepada Mas Menteri untuk dikembangkan, semoga bisa mendunia nanti,” ujarnya.
Gubernur Jambi Al Haris menilai ini kunjungan yang sangat istimewa. “Arahnya jelas, pertama beliau ingin sekolah segera dibuka, dan membawa misi agar anak-anak jangan lama-lama sekolah daring,” katanya.
Mendikbud dan Gubernur Jambi, menuju lokasi ini dengan naik becak motor (Bentor) akibat medan yang sulit untuk dilalui mobil.
Puan Dikira Adeknya Mega
Ketua DPR RI Puan Maharini dalam beberapa pekan terakhir ini juga terjangkit "demam" blusukan dengan memanfatkan program vaksinasi. Sebelumnya gambar Puan dipasang di perempatan di beberapa kota. Karena separuh wajahnya tertutup masker dan berkebaya, tidak banyak yang tahu kalau itu gambar putri Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati. Malah ada yang mengira itu adeknya Mega.
Yang paling gres adalah kunjungan Puan Maharani ke lokasi vaksinasi di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Kunjungan ini diwarnai dengan obrolan yang mengundang gelak tawa.
Seperti yang terjadi di ruang penyuntikan vaksin di ruang kelas SMKN 72 Jakarta, Minggu 26 September 2021, jawaban seorang ibu penerima vaksin kepada Puan sampai membuat Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji sampai tertawa terpingkal.
Awalnya, Puan menanyakan perihal kondisi kesehatan pada dua orang ibu yang baru saja disuntik.
“Ini vaksin ke berapa Bu? Ada masalah tidak?” tanya Puan didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Hendro Pandowo.
“Ini kedua. Tidak ada masalah Bu, sehat-sehat,” kata seorang ibu.
Puan iseng bertanya kepada dua orang ibu tersebut. “Ibu tahu saya nggak?” tanya Puan.
“Adiknya Ibu Megawati,” kata salah seorang ibu disambut tawa Puan. Jawaban ini sampai membuat Pangdam Jaya tertawa ngakak.
Beda dengan ibu sebelumnya, seorang ibu lain yang mengenakan hijab menjawab, “Anaknya Ibu Megawati. Ibu Puan Maharani.”
Puan pun lantas bertanya kenapa ibu yang salah menjawab sebelumnya, kenapa sampai berkesimpulan dia adalah adik Presiden ke-5 RI tersebut.
“Abis mirip,” kata ibu tersebut polos.
“Oh matanya mirip ya,” kata Puan sambil tidak henti tertawa.
Sebelumnya Puan Maharani ikut blusukan Presiden Jokowi ke Serang Banten dan Cilacap melihat langsung pelaksanakan vaksinasi.
Netizen lagi-lagi usil. Katanya, kalau yang blusukan Pak Jokowi itu biasa, trade merk-nya. Bahkan ketika menjelang Pilpres periode pertama, Pak Jokowi tidak sebatas blusukan di kampung kampung saja, tapi juga blusukan ke gorong gorong di Jalan Thamrin, mengecek saluran pembuangan air yang bersumbat bekas karet pembungkus kabel.
Seorang sahabat, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti menelopon Ngopibareng. Ia menanyakan ini fenomena apa kok tiba-tiba ada pejabat tinggi negara kok pada gemar blusukan.
"Saya sih beprasangka baik saja," kata Mu'ti di ujung telepon.