Fenomena Banjir Rob Bulanan, BMKG Ingatkan Warga Pesisir Surabaya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Kelas II Tanjung Perak Surabaya, peringatkan masyarakat pesisir mengenai adanya banjir rob dalam waktu dekat ini.
Prakirawan BMKG Tanjung Perak Surabaya, Fajar Setyawan mengatakan bahwa banjir rob tersebut terkait dengan adanya fenomena bulan purnama. Yang memang sering kali terjadi di wilayah pesisir.
“Banjir rob ini sebenarnya untuk wilayah pesisir Surabaya itu adalah fenomena bulanan. Ini terkait kondisi pasang karena pas terjadinya bulan purnama,” kata Fajar kepada media, Senin, 16 November 2020.
Karena fenomena bulan purnama itu, kata Fajar, dalam waktu tertentu air laut mengalami kenaikan setinggi 140 cm. Hal tersebut, menyebabkan beberapa daerah di Kota Surabaya mengalami banjir.
“Kita prediksi ketinggiannya sekitar 140 cm dari rata-rata permukaan laut. Di beberapa daerah di Surabaya, nanti ada genangan air, atau air lautnya masuk, kurang lebih sekitar 10 sampai 20 cm,” ungkapnya.
Namun, menurut Fajar, banjir rob tersebut tidak begitu berbahaya seperti yang terjadi pada 12 November 2020 lalu. Sebab, hal ini tidak dibarengi dengan angin kencang yang bisa menimbulkan gelombang.
“Hanya saja, karena kemarin berbarengan dengan angin kencang lokal, kemudian memicu pembentukan glombang. Tapi gelombang yang tinggi itu hanya terjadi di wilayah itu saja,” jelasnya.
Meski demikian, Fajar tetap mengingatkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, selalu waspada akan terjadinya banjir rob bulanan tersebut. Agar bencana alam itu dapat diantisipasi dengan baik.
“Kalau gelombangnya sifatnya insidentil, ini agak miss di kita. Ini juga yang menjadi kewaspadaan dan mitigasi, kita sarankan kepada Pemkot Surabaya terkait pemasangan titik-titik pengamatan di pesisir Surabaya,” tutupnya.