Fenny Anriany, Kini Dancing on Bike
Bermula ingin mencoba, akhirnya ketagihan dan jatuh cinta. Itulah yang dialami Fenny Anriany. Perempuan kelahiran Samarinda, Kalimantan Timur ini sangat menggemari olahraga.
Mulai dari berlatih aerobic hingga menjadi instruktur. Lantas, Fenny juga sangat suka dengan dance, yang menurutnya dance bisa membuat dia dan orang sekitarnya gembira.
“Banyak gerakan-gerakan dance yang saya praktikkan di akun sosial media saya,” tutur perempuan cantik pemilik akun Instagram @chinktwins ini.
Nah, sejak pandemi Covid-19 tahun 2020, banyak teman-temannya yang mulai gowes. “Saya coba-coba, deh! tapi makin hari dirasa kok makin asyik. Akhirnya April 2021 saya beli sepeda Giant Propel,” bilang Fenny yang berdomisili di Tangerang, Jawa Barat ini.
Menurutnya, bersepeda itu olahraga yang fashionable. “Olahraganya dapat, membuat badan sehat. Kerennya juga dapat karena cycling apparel is so cool. Lantas paling penting, bisa nambah banyak teman,” ceritanya saat ditemui gowes di Surabaya, Sabtu, 11 Februari 2023.
Banyak sahabatnya di komunitas AKL (IG:@asalkitalucu). Mereka kerap melakukan cycling trip yang mengasyikkan.
“Paling seru saat kita trip dan gowes di Bali tahun lalu. Banyak momen yang seru banget!” cerita Fenny.
Fenny sangat serius dan konsisten dengan bersepeda ini. Di Jakarta, dia gowes di kawasan Mozia. Bergabung dengan Mozia Loop Ladies (IG : @gfmozialadies).
Di komunitas khusus perempuan yang berlatih di loop sepanjang 2,7km itu, tak jarang Fenny menjadi “tukang tarik” peloton. Tentu dengan sepeda andalannya, Factor Ostro VAM edisi khusus Danish Champion.
Menurutnya sepeda all rounder aero ini sangat nyaman digunakan jarak jauh, ngebut, maupun climbing. Tak salah memang, brand ambassador sepeda Factor ini berulang kali menorehkan personal record di aplikasi Strava ketika gowes menggunakan sepeda ini.
Akhir pekan ini, Fenny melakukan road trip ke Surabaya. Tentu membawa sepeda dan mengajak teman-teman pengguna sepeda Factor di Surabaya untuk gowes bareng.
Hari Sabtu itu, sengaja dipilih rute flat. Menyambangi ikon tempat gowes Surabaya yakni Basra Loop (tengah kota Surabaya) dan UCLoop (Surabaya barat).
“Sukak banget! Cuaca juga mendukung tidak panas. Ramai juga banyak cyclist di Surabaya. Tapi sayang aspal yang Basra Loop kurang mulus. Jadi agak was-was. Kalo UCLoop top aspalnya. Dan serunya banyak kafe di sana,” celoteh Fenny yang diangguki oleh Celine, temannya sesama anggota Mozia Loop.
Total sekitar 15 cyclist menemani Fenny gowes bareng di Surabaya hari Sabtu ini. Kebetulan Fenny adalah brand ambassador Mysenlan Bionic Outfit (MBO), produsen jersey komunitas kami, SDCC (Speed Damai Cycling Club).
“Jadi kami antusias untuk gowes bareng,” bilang Samuel Linggawan, pentolan SDCC.
Hari Minggu, perempuan yang juga menggemari olahraga gym ini akan mencoba tanjakan Nongkojajar di Purwodadi, Pasuruan.
“Ada teman yang anjurkan untuk climbing di sini karena tanjakannya masih nyaman dan pemandangannya top untuk foto-foto. Jadi kami penasaran,” tutur Celine yang juga seorang arsitek ini.
Perjalanan cycling trip dua sobat ini tidak hanya berakhir di Surabaya. Setelah dari kota Pahlawan, mereka akan ke Semarang.
“Dani Chika telah menunggu kami untuk ride menanjak lagi di ibukota Jawa Tengah itu. Dari Semarang, langsung kami pulang ke Jakarta,” jelas Celine.
Fenny sedang mengukir momen baru dalam hidupnya yakni road cycling trip. “Ternyata seru banget! Ada anjuran atau ajakan ke kota mana berikutnya?” tutupnya sambil tersenyum manis.
Advertisement