Feeder Beroperasi Sekitar Februari, Dishub Jelaskan Persiapannya
Pemerintah Kota Surabaya sedang mempersiapkan berbagai fasilitas kendaraan umum agar bisa dinikmati warga secara nyaman. Salah satunya adalah feeder.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru mengatakan, kendaraan pengumpan yang bisa menjangkau jalan kecil di kampung-kampung ini, paling cepat akan diluncurkan bulan Februari 2023 mendatang.
Menurut Tundjung, saat ini tengah dilakukan berbagai persiapan untuk mengoperasikan feeder. Mulai dari penyetingan, integrasi dengan jalur Surabaya Bus (SB), tarif, rute hingga proses perekrutan personil yang dirasa cukup krusial.
Dalam pemilihan personil, Dishub Kota Surabaya akan merekrut sopir angkutan umum. "Intinya kami tidak gegabah untuk pengoperasikan. Karena masih banyak yang harus dipersiapkan agar tidak ada lagi kekurangan ketika pengoperasian," kata Tundjung, Senin, 9 Januari 2023.
Sedikit menjelaskan, kendaraan yang berkapasitas 10 sampai 12 orang tersebut akan memiliki 5 rute. Baik yang terkoneksi dengan Surabaya Bus ataupun tidak, alias punya rute sendiri.
"Operasionalnya rutenya nanti jaraknya sekitar 20 kilometer Pulang Pergi (PP). Rutenya akan kami modifikasi dari rute yang sudah ada, artinya ketika jalan protokol yang sudah dilewati SB, feeder punya jalur lain atau masuk ke kampung. Tidak selalu terkoneksi SB, ada pula yang tidak," jelas Tundjung.
Untuk tahap pertama, pihaknya akan menyiapkan 53 unit kendaraan feeder atau pengumpan ini. Ia menambahkan, yang cukup sulit dari persiapan pengoperasian feeder ini adalah membuat halte baru atau pemberhentiannya. Karena tak semudah itu untuk membuat semacam tempat pemberhentian di kampung-kampung untuk feeder nantinya.
"Halte ada yang ikut SB, ada yang baru. Nah, ini cukup sulit sebab kami maunya masuk ke dalam kampung, tapi tidak semudah itu menentukan lokasinya, ketika ketemu lokasinya ada orang jualan situ dan lainnya," imbuhnya.
Mengenai tarif akan sama dengan SB, yakni Rp5 ribu untuk umum dan separuh harga bagi para pelajar dan mahasiswa. Pembayaran juga mengunakan Qris atau metode pembayaran nontunai di Indonesia. "Metode pembayaran ini juga jadi persiapan kami yang cukup panjang. Lantaran hal ini harus dipersiapkan dengan matang sistemnya," tandasnya.
Dishub berharap nantinya ketika feeder sudah beroperasi akan memberikan layanan terintegrasi dan terkoneksi pada masyarakat dengan tarif murah.
Advertisement