Renovasi Stadion GBT, Kapasitas Penonton Turun Jadi 40 Ribu
PSSI dan FIFA akan melakukan evaluasi terhadap kesiapan Stadion Gelora BungTomo (GBT) untuk gelaran Piala Dunia U-20 tahun 2021. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya siap bila waktu itu tiba.
Saat ini, ia mengaku selalu melakukan koordinasi dan pengecekan terkait progres renovasi stadion yang menjadi markas Persebaya Surabaya itu.
"Februari mereka mau evaluasi, kami siap apa enggak. Insya allah 100 persen kami siap. Progres mulai sekarang juga sudah jalan dan terlihat. Kami ini serius menyongsong Piala Dunia. GBT di renovasi total lah," kata Risma saat bertemu dengan awak media di Balai Kota Surabaya, Kamis 28 November 2019.
Pemkot Surabaya fokus membenahi beberapa titik di GBT seperti penggantian papan skor, pelebaran ruang ganti, penggantian single seat, hingga rumput lapangan sepakbola.
"Papan skor sudah diganti yang digital kan. itu biar sesuai yang diminta sama PSSI dan FIFA," kata Risma.
Soal renovasi ruang ganti pemain, menurut Risma, akan dilakukan pelebaran ruangan serta penambahan fasilitas di kamar mandi ruang ganti. Agar pemain bisa lebih nyaman saat pertandingan.
"Ini yang pertama jelas, ruang ganti pemain itu terlalu sempit ya. Suasannya kurang bagus. Lalu, akses keluar masuk pemain itu tidak boleh jadi satu dengan penonton. Di kamar mandinya nanti ada tambahan jacuzzi juga. Namun fokus kita ke pelebaran ruang ganti dahulu. Nanti akan kita ubah biar sesuai standart FIFA," kata Risma.
Untuk rumput juga disesuaikan dengan standar FIFA. Dana yang disiapkan sebesar Rp4-5 miliar. "Saya itu nggak tahu rumput-rumputan, cuma kemarin waktu di Liverpool saja tahu. Kita sudah siapkan dana untuk ganti rumput itu. Sesuai FIFA semua," sambung Risma.
Pengamanan di tribun penonton juga menjadi fokus Pemkot Surabaya. Ya, sudah menjadi rahasia umum, tribun penonton di GBT saat laga kandang Persebaya kondisinya kurang kondusif jika terjadi gesekan antara penonton. Batas penonton dengan lapangan hanya dilindungi pagar besi.
Konstruksi tribun penonton di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, jadi acuan untuk renovasi di GBT. "Nanti ada mika besar itu, saya juga nggak tahu seperti apa, Cipta karya yang paham lebih detail," kata Risma.
Tempat duduk juga akan diganti dengan single seat yang bisa dilipat. Setidaknya dana Rp40 miliar sudah disiapkan untuk mengganti undak-undakan (anak tangga) dari cor-coran semen di tribun. Hal yang membedakan dengan Superfans hanya kursi plastik.
"Tribun kami ubah single seat. Stadion GBT kapasitasnya 55 ribu penonton, nanti turun jadi 40 ribuan kursi. tapi kursinya bagus," kata Risma.
Tak hanya itu, media center di GBT juga akan diperbaiki. Sehingga awak media yang meliput Piala Dunia U-20 merasa nyaman. Terutama koneksi internet yang selama ini kerap gangguan di area GBT.
"Koneksi internet itu yang penting. FIFA dan PSSI minta fiber optik, sedang kami pasang," janji Risma.
Akan diperbaiki juga lift penonton dan barang di Superfans. "Sesuai arahan PSSI, lift nanti kita perbaiki. Akan kita tambah satu Lift baru untuk orang dan satu untuk barang," ujar Risma.
Jalan masuk pemain dan media pun tidak luput dari perhatian Risma. Menurutnya, akses pemain dan pers tidak boleh jadi satu. Sehingga ia sudah menyiapkan akses sendiri untuk dua hal tersebut.
Penerangan GBT juga akan diganti dari 800 lux, akan diubah menjadi 1200 lux. Sehingga sesuai dengan penerangan untuk broadcasting internasional.
"Kita sekarang juga lagi tender untuk 3 lapangan bola yang di samping GBT itu. Insya allah awal tahun 2020 sudah dimulai lah pembangunannya," lanjut Risma.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembangunan Gedung, dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Iman Krestian mengatakan, Pemkot Surabaya menarget renovasi GBT bisa selesai dalam waktu enam bulan. Dimulai pada Januari 2020.
"Untuk renovasi totalnya nanti akan kita lelang terkait kontraktor. Kami mau Januari 2020 sudah ada kontraktornya dan segera direnov. Perubahan-perubahan yang dilakukan di GBT tak banyak, hanya penyesuaian saja dengan aturan FIFA dan PSSI. Kita targetkan selesai dalam waktu enam bulan, karena pekerjaaannya tak begitu rumit," kata Iman.