FBI Geledah Rumah Donald Trump, Ini Sebabnya
Donald Trump menyebut jika Biro Investigasi Federal dari Departemen Kehakiman (FBI) telah menggeledah rumahnya di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, Senin 8 Agustus 2022. Diduga, penggeledahan berkaitan dengan tuduhan jika Trump telah membawa sejumlah dokumen rahasia dari Gedung Putih.
Dugaan Kasus
Dilansir dari Reuters, diketahui pada Februari 2022, Petugas Arsip David Ferriero mengatakan kepada pemerintah jika Pusat Catatan dan Arsip Nasional tengah berkomunikasi dengan Donald Trump, terkait 15 kotak dokumen yang diambilnya.
Komunikasi tersebut berlangsung sepanjang 2021. Disebutnya, Donald Trump telah mengembalikan belasan kotak dokumen itu pada Januari 2022.
Saat itu, Arsip Nasional sedang melakukan inventarisi dan menemukan jika sejumlah kotak berisi dokumen "bertanda informasi keamanan nasional dan rahasia,".
Trump sendiri sebelumnya telah mengonfirmasi jika dia sepakat mengembalikan sejumlah catatan kepada Arsip Nasional dan menyebutnya sebagai "sebuah proses biasa dan rutin dilakukan". Ia juga mengklaim bahwa Lembaga Arsip tidak menemukan apapun.
Selanjutnya, Departemen Keadilan meluncurkan investigasi tahap awal atas dugaan pengambilalihan cacatan rahasia oleh Trump. Penyelidikan dilakukan pada April dan diduga Trump membawanya ke Florida.
Lara Trump, menantu Donald Trump mengaku jika mertuanya hanya memindahkan sejumlah hal yang telah diizinkan untuk diambil.
"Mertua saya, seperti dikenal orang-orang di sekelilingnya, hanya gemar menyimpan kliping koran, majalah, foto, dan dokumen yang berhak ia bawa keluar dari Gedung Putih," katanya dikutip, Selasa 9 Agustus 2022.
Penggeledahan di Rumah Trump
Diketahui, FBI atas perintah dari Jaksa Penuntut Umum Departemen Kehakiman, Pemerintah Federal Amerika Serikat, menggeledah rumah Donald Trump di Mar-a-Lago, pada Senin 8 Agustus 2022.
Trump menyebut penggeledahan itu menyerupai razia, dan dilakukan oleh banyak petugas FBI. Penerus Barack Obama itu bahkan menyebut jika petugas juga menggeledah brankasnya.
Sedangkan Departemen Kehakiman AS dan juga FBI menolak memberikan komentar terkait penggeledahan itu.
Advertisement