Faskes Terbaik Layani Peserta BPJS Kesehatan Diberi Penghargaan
BPJS Kesehatan Banyuwangi memberikan penghargaan kepada fasilitas kesehatan terbaik yang menjalankan indikator dalam layanan kepada peserta.
Penghargaan ini diberikan sebagai bagian untuk meningkatkan kualitas layanan kepada peserta BPJS Kesehatan.
Penghargaan ini diberikan kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) maupun fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL). Pemberian penghargaan dilakukan bersamaan dengan peluncuran Transformasi Mutu Layanan, Senin, 2 Oktober 2023.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Titus Sri Hardianto mengatakan, kerja sama dengan mitra fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama maupun tingkat rujukan, di dalam kontraknya sudah disampaikan ada beberapa indikator yang harus dipenuhi oleh faskes.
“Menjelang akhir tahun ini kita melakukan penilaian terhadap komitmen yang sudah tertuang dalam kontrak,” jelasnya.
Mitra BPJS Kesehatan Banyuwangi meliputi faskes di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo. Di dua Kabupaten ini, total ada 164 faskes yang menjadi mitra BPJS Kesehatan Banyuwangi termasuk 20 rumah sakit.
Faskes di Banyuwangi, menurutnya, hampir semuanya sudah berkomitmen menjalankan isi kontrak. Sehingga saat pelaksanaan penilaian sempat kebingungan. Sebab, skor masing-masing fakses sangat tipis.
Dia menjelaskan, pemberian penghargaan bagi faskes berkomitmen ini agar faskes senantiasa berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Muara dari pelayanan ini adalah kepuasan peserta.
Ada beberapa indikator yang menjadi penilaian. Salah satunya program rujuk balik. Program ini diberikan pada pasien yang menderita penyakit kronis. Apabila saat dirawat di rumah sakit sudah stabil, pasien tersebut harus dirujuk balik di faskes pertamanya. Sehingga cukup kontrol di faskes pertama tanpa harus ke rumah sakit.
“Obat yang diberikan kita pastikan sama dengan obat yang diberikan RS,” jelasnya.
Layanan yang tidak membeda-bedakan pasien umum atau pasien peserta BPJS Kesehatan juga menjadi salah satu indikator penilaian. Dia menyebut jika ada laporan terkait diskriminasi layanan maka akan mengurangi nilai dari faskes tersebut.
“Kalau ada informasi yang masuk ke kami (terkait diskriminasi layanan) tentu skornya akan turun,” tegasnya.
Dia menegaskan, penghargaan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Namun pada masa pandemi Covid-19, penghargaan dilakukan secara online.
“Tahun ini baru dilakukan secara tatap muka lagi,” ujarnya.