Fasilitas Rumah Sakit Kemenkes Surabaya
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara, Iriana Jokowi dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meresmikan Gedung Rumah Sakit (RS) Kemenkes (Kementerian Kesehatan) di Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Jumat 6 September 2024 pagi.
Pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari Program Prioritas Nasional (ProPN) yang berupaya meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, khususnya untuk layanan kanker, jantung, dan otak.
Rumah sakit ini merupakan salah satu dari empat RS Vertikal yang dibangun oleh Kemenkes pada 2024. Gedung ini dibangun menghabiskan anggaran mencapai Rp 1,6 triliun, termasuk untuk peralatan medis sebesar Rp386 miliar.
Untuk itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya fasilitas rumah sakit berlokasi di Jalan Indrapura, Surabaya ini nyaman, agar pasien cepat sembuh.
Super Hub
Rumah sakit ini diproyeksikan dapat melayani pasien dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Rumah sakit ini juga diproyeksikan mengurangi beban antrean di rumah sakit besar lainnya.
Fasilitas
RS Kemenkes Surabaya dilengkapi dengan teknologi medis terkini, seperti mammography, CT Scan 256, MRI 3T, dan PET-CT, serta fasilitas lain yang setara dengan standar internasional.
Rumah sakit ini diharapkan dapat berperan strategis dalam menurunkan angka kematian akibat kanker, jantung, dan stroke, serta menjadi pusat pendidikan dan penelitian kesehatan.
Rumah sakit dengan luas bangunan 163.380 m2 ini memiliki empat gedung utama. Masing-masing gedung menyediakan layanan khusus untuk penyakit kanker, jantung, dan otak, dengan total kapasitas 772 tempat tidur, termasuk HCU (High Care Unit) adalah ruang perawatan pasien ICU yang dianggap sudah menunjukkan perbaikan tetapi masih dalam pengawasan ketat; ICU (Intensive Care Unit) ruang khusus untuk pasien krisis yang memerlukan perawatan intensif dan observasi berkelanjutan; ruang operasi; dan kemoterapi.
Smart Hospital
Dengan konsep Smart Hospital, rumah sakit ini mengutamakan digitalisasi pelayanan, efisiensi energi, dan ramah lingkungan. Fokus pelayanan berbasis pada kebutuhan dan keselamatan pasien menjadi prioritas, serta pengembangan sumber daya manusia yang berorientasi pada budaya kerja yang baik.