Fasilitas Pengolahan Limbah B3 Termodern Ada di Lamongan
Setelah melewati proses cukup panjang, Kabupaten Lamongan akhirnya dipercaya sebagai tempat fasilitator pengolahan limbah B3 terbesar di Indonesia Timur.
Fasilitas yang dikelola PT Dowa Eco System Indonesia (DESI) di kawasan pantura, tepatnya di Desa Telogoretno, Kecamatan Brondong Lamongan itu menempati lahan seluas 32 hektare dan rencana ditambah 29 hektare.
Menurut Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Rosa Vivien Ratnawati, secara nasional ini bukan yang terbesar. Karema juga ada PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) di Bogor.
"Tetapi, fasilitas pengolahan limbah B3 dan non B3 di Lamongan ini termodern. Karena menyediakan layanan terintegrasi dalam pengelolaan limbah industri dan memiliki landfill, "jelasnya, Jumat 27Jamuari 2023.
Dirjen Rosa Vivien Ratnawati hadir meresmikan pembukaan fasilitas pengelolaan limbah B3 dan non B3 terintegrasi itu, didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.
Sebelum itu, Rosa, sapaan akrabnya, juga menjelaskan, saat ini bisnis pengelolaan limbah terutama limbah B3 merupakan bisnis masa depan dan keberadaannya sangat dibutuhkan. Karena, sampah tidak dianggap sebagai residu semata. Melainkan, sebagai bahan baku yang digunakan kembali sebagai proses produksi.
“Selama ini kami masih kesulitan menyarankan kepada perusahaan penghasil limbah, contohnya rumah sakit untuk mengolah limbah medisnya yang menghasilkan residu atau abu bakaran harus dikemanakan. Kami berharap dengan kehadiran PT DESI menjadi jalan keluar untuk menjadi tempat landfill limbah B3, "tandasnya.
Ditambahkan Rosa, perusahaan pengelola limbah tidak banyak. Tidak heran, jika perusahaan di wilayah Sumatera, Sulawesi maupun Kalimantan kesulitan dalam menangani limbah. Sehingga, adanya PT PPLI di Bogor dan PT DESI di Lamongan akan menjadi pemantik atau mendorong industri seperti ini muncul di wilayah itu. "Tentu akan membawa optimisme baru bagi dunia industri di Jawa Timur," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rosa Vivien juga meminta kepada manajemen PT DESI untuk taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terutama menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
"PT DESI juga sangat memikirkan safety, sehingga masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya. Tapi, kami harap perusahaan tetap menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Tanpa dukungan masyarakat, perusahaan tidak akan berjalan,"paparnya.
Sementara itu, President Director of Dowa Holdings Co.Ltd Mr. Akira Sekiguchi mengungkapkan, Lamongan menjadi pilihan di antara deretan kota di wilayah Jawa Timur. Karena memiliki latar belakang pertumbuhan populasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Perkembangan ini sangat diharapkan untuk masa depan.
“Dengan adanya fasilitas pengolahan limbah yang tepat seperti DESI sangatlah penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kami berharap peranan DOWA Group untuk berkontribusi dalam pembangunan Lamongan, Provinsi Jawa Timur dan kawasan Timur Indonesia,” ucap Akira Sekiguchi
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, hadirnya PT DESI semakin mendekatnya fasilitas pengelolaan limbah B3, sehingga menjadikan industri lain sebagai penghasil limbah B3 mudah menjangkau. Baik dari segi jarak dan biaya dan komitmen pengelolaan limbah B3 yang baik.
Sehingga, nantinya mampu memberikan peluang berusaha lebih kepada masyarakat Lamongan serta menjadikan Lamongan sebagai daerah unggulan investasi.
“Bagi Lamongan ini menjadi iklim investasi. Perusahaan pengelolaan limbah ini bisa membantu industri di kawasan pantura dan Jatim. Hadirnya PT DESI akan mendukung semangat pembangunan berkelanjutan dan upaya pelestarian lingkungan di Lamongan dan pembangunan lingkungan di Indonesia,” pungkasnya.