Fashion Show di Gunung Batok Bromo Sukses, Ini Kata Khofifah
Fashion show bertajuk East Java Fashion Harmony (EJFH) 2022 baru saja digelar di Segoro Wedhi Gunung Batok Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut ajang itu menjadi wadah beragamnya kain khas Jawa Timur, dipadu dengan pemandangan Gunung Bromo yang menawan.
“Ini luar biasa ketika wastra khas Jatim ditampilkan dalam peragaan fashion dengan latar Gunung Bromo yang indah. Saya yakin ini menjadi ajang strategis untuk mempromosikan kekayaan Jawa Timur dengan keanekaragaman wastranya ke kancah dunia,” kata Khofifah dikutip dari laman Kominfo Jawa Timur, Minggu 4 Desember 2022.
Dihiasi dengan kemegahan dan keindahan Gunung Bromo, EJFH menampilkan busana karya 11 designer asal Jatim yang memiliki segudang prestasi baik regional, nasional maupun internasional, pada fashion show yang berlangsung Sabtu, 3 Desember 2022.
Karya batik maupun tenun karya 11 desainer tersebut kemudian dibawakan dengan elok oleh para model sehingga memanjakan mata para tamu undangan yang hadir.
Khofifah menyatakan, gelaran tahunan itu sengaja dihelat sebagai upaya mewujudkan pelestarian budaya bangsa Indonesia. Dengan harapan pelestarian tersebut juga akan semakin menguatkan ekonomi Jawa Timur.
“Dengan pelestarian wastra khas Jatim maka produktifitas para pengrajin khas Jatim akan semakin meningkat. Maka acara ini saya rasa sarat akan manfaat baik untuk kebangkitan ekonomi juga sebagai bagian dari pelestarian budaya bangsa Indonesia," katanya.
Sedangkan, pemilihan lokasi di kawasan wisata Bromo atau Kaldera Tengger, diharapkan mampu mengenalkan budaya Jatim kepada dunia. “EJFH ini kita harapkan menjadi mercusuar kekuatan dan kemajuan bangsa yang berbudaya dan berkarakter. Sekaligus membangun paradigma dan harmonisasi baru pada sektor pariwisata dengan basis kebudayaan,” harapnya.
Ia pun berterimakasih pada masyarakat Tengger dan warga Jawa Timur yang turut mendukung gelaran ke empat kalinya itu. EFJH juga telah mengantongi predikat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI sebagai 10 Kharisma Event Nusantara (KEN).
Sementara, Sekretaris Daerah Prov Jatim Adhy Karyono menyebut, EJFH akan membuat Jatim lebih tersohor dalam dunia fashion sekaligus pariwisatanya. Sehingga akan memberikan dampak positif bagi masyarakat baik di sisi ekonomi maupun industri fashionnya.
"Agenda ini merupakan agenda tahunan dan juga akan disesuaikan dengan agenda internasional. Jika momennya tepat, maka saya kira Jatim akan menjadi yang pertama untuk pagelaran fashion dengan ambience Keelokan Gunung Bromo seperti ini," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, salah satu perwakilan tokoh masyarakat Tengger Supoyo menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov Jatim atas digelarnya EJFH 2022. Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah nyata Pemerintah untuk membangkitkan ekonomi di kawasan wisata bromo.
"Masyarakat Tengger sangat mendukung acara pameran batik tradisional khas Jatim ini. Semoga acara ini berdampak pada peningkatan kunjungan wisata di Bromo dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar," tutupnya.
Selain melestarikan budaya, gelaran ini juga tak mengesampingkan kebutuhan konservasi di wilayah TNBTS. Para tamu undangan VIP yang hadir turut memberikan sumbangsih pada proses konservasi kawasan TNBTS. Adapun konservasi yang dilakukan adalah dengan menanam Pohon Cemara Gunung di kawasan Gunung Bathok serta Bunga Edelweis di sekitaran Kantor TNBTS.
Advertisement