FAS Minta Pemimpin Baru Peka Nasib Anak Marjinal & Disabilitas
Menjelang Pilkada 2024, Forum Anak Surabaya (FAS) menyuarakan harapannya untuk pemimpin Kota Surabaya yang lebih peka terhadap nasib anak-anak marjinal dan disabilitas.
Ketua FAS, Neerzara Syarifah Alfarizi (Caca), menekankan pentingnya pemimpin yang memiliki program berkelanjutan untuk mengatasi bullying di sekolah dan memastikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak di Kota Pahlawan.
"Pemimpin Kota Surabaya selanjutnya harus lebih memperhatikan hak-hak anak kaum marjinal dan juga disabilitas. Tujuannya, agar semua anak di Kota Pahlawan bisa mendapatkan hak pendidikan yang setara," katanya, Minggu, 25 Februari 2024.
Ia mengatakan, anak-anak dengan disabilitas dan mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu harus mendapatkan akses yang sama dalam hal pendidikan.
"Saat ini sudah banyak program untuk anak-anak disabilitas dan anak jalanan, tapi aksesnya masih sulit. Orang tua mereka juga kesulitan untuk meminta bantuan," ungkap Caca.
FAS juga mendorong pemimpin baru untuk memiliki program yang berkelanjutan untuk memerangi bullying di sekolah, baik verbal maupun non-verbal.
"Surabaya sudah memiliki program Sekolah Ramah Anak (SRA), tapi pengawasan dan aturan yang ketat masih belum ada. Perundungan masih terjadi dan banyak korban yang tidak menyadari bahwa mereka adalah korban," katanya.
Ia berharap pemimpin baru dapat menghadirkan program yang efektif untuk menekan angka bullying di Surabaya hingga mencapai zero.
FAS memiliki dua tugas utama yakni pelopor, pelapor dan partisipasi anak dalam pembangunan. Mereka aktif dalam kegiatan edukasi untuk mencegah kekerasan pada anak.
Suara anak-anak Surabaya melalui FAS merupakan pengingat penting bagi para calon pemimpin untuk memprioritaskan kebutuhan dan hak-hak anak dalam pembangunan kota.