Farel Tugiman
Penyanyi cilik asal Banyuwangi Farel Prayoga memang punya talenta hebat. Ia tidak hanya beruntung bisa tampil di depan Presiden Joko Widodo yang kemudian viral itu.
Farel punya suara yang khas. Suara anak yang masih bening. Ditambah cengkok Banyuwangi yang membuat setiap lagu yang dilantunkan menjadi menjadi lebih terasa merdu.
Saya termasuk yang berdoa agar suaranya tak berubah ketika memasuki masa aqil baligh. Batas masa kanak-kanak dan dewasa. Yang biasanya juga ditandai dengan perubahan suara.
Tapi Farel yang semula menjadi pengamen jalanan bersama ayahnya ini tak hanya bermodal vokal bagus. Ia juga cerdas dan percaya diri. Mentalnya sangat kuat untuk seorang anak seumuran dia.
Keberaniannya tampil di depan Presiden dan para menteri di Istana Merdeka,17 Agustus 2022, adalah bukti. Ia tak hanya bernyanyi sesuai dengan yang dipersiapkan. Tapi sempat ijin menyanyikan satu lagi kepada presiden. Secara spontan.
Saya menyaksikan juga kecerdasan dan keberanian Farel di Banyuwangi. Saat ia berdialog dan bernyanyi di depan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Yang datang ke kabupaten paling timur Pulau Jawa ini untuk melantik Pengurus Cabang Kagama Banyuwangi dan Jember.
Farel beserta orang tuanya mencegat Ganjar. Di tempat yang tak jauh dari acara Kagama. Ganjar pun menemuinya dengan jalan kaki. Di balai pertemuan terbuka. Duduk berhadap-hadapan. Masing-masing di atas dingklik alias kursi kayu panjang.
Farel mengenakan hoodie. Yang penutup kepalanya berbeludru warna krem. Pakaian itu pula yang kayaknya dipakai saat bertemu Pak Jokowi di sela-sela ia gladi bersih di Istana Merdeka. Farel yang tampil viral masih tetap sama.
Di tengah keduanya asyik berbincang, datang Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestindani. Istri mantan Bupati Banyuwangi dua periode Abdullah Azwar Anas. Yang menyulap Banyuwangi menjadi destinasi wisata yang asyik.
Mestinya Bupati Ipuk juga hadir di acara Kagama. Karena memang diundang oleh para alumnus mahasiswa UGM itu. Namun rupanya ia harus ke acara lain dulu sehingga telat hadir di acara. Karena itu, ia nyamperi Ganjar tempat ia bertemu Farel.
Selama berdialog dengan Ganjar, Farel sering memberikan jawaban ceplas-ceplos. Tanpa ada rasa sungkan. Bahkan beberapa kali jawabannya bikin gerr mereka yang hadir mendampingi Ganjar. Farel terlihat lepas tanpa beban.
Disitulah saya melihat Farel punya talenta istimewa. Ia cerdas. Ia berani. Dan ia seorang anak yang punya kepercayaan diri tinggi. Rasanya, semua itu bukan hanya kerena tempaan di jalanan. Tapi sebuah keistimewaan.
Bayangkan. Seorang anak seusianya bisa ngobrol bebas tanpa beban dengan seorang gubernur. Keduanya bisa saling tertawa renyah setiap saat. Dan nyambung.
Ketika ditanya aktifitas sekolahnya di tengah kesibukannya menyanyi, ia dengan ringan menjawab tidak ada masalah. "Sekolah saya home schooling," katanya.
"Apa artinya home schooling," tanya Ganjar.
"Nggak tahu," kata Farel sambil tertawa.
Ketika ditanya apakah lagu Ojo Dibandingke yang dinyanyikan di dwpan presiden merupakan lagu favoritnya, dengan enteng ia menjawab: “Saya tidak punya lagu favorit.”
Sejak Farel makin terkenal, banyak pihak menasehati tentang sekolahnya. Bahkan, Bupati Ipuk telah memerintahkan kepala sekolah tempat Farel belajar memberi ruang lebih fleksibel. Sebagian melalui home schooling, sebagian bisa pakai daring.
Mereka khawatir Farel keteteran urusan pendidikannya. Padahal, yang dibutuhkan belum tentu pendidikan seperti pendidikan yang dibayangkan banyak orang. Pendidikan formal yang berjenjang.
Barangkali, Farel lebih membutuhkan pendidikan yang bisa mendukung talenta nyanyinya. Seperti belajar alat-alat musik. Seperti piano, gitar, dan semacamnya. Juga pendidikan bahasa untuk menopang karirnya.
Ia sudah punya modal banyak untuk sukses. Asal tidak salah arah di kemudian hari. Juga tidak tergoda untuk aneh-aneh. Termasuk oleh orang-orang di sekitarnya. Diperlukan “penjaga” yang bisa membimbing.
Yang dibutuhkan Farel bukan hanya seorang manajer artis. Tapi orang “tua” yang juga memahami psikologi perkembangan anak. Yang tidak menjadikan Farel terlalu dewasa sebelum waktunya.
Farel –seperti kata Ganjar– adalah anak yang super kreatif. Ia punya multi talenta yang luar biasa. Kepercayaan dirinya yang tinggi adalah modal paling istimewa. Dan ini menjadi kunci sukses setiap orang.
Bakat alami itu pula yang membuat persembahan lagu baru khusus untuk Ganjar menjadi menarik perhatian. Judulnya: Tugiman. Ia menyanyikannya dengan syahdu di depan yang beraangkutan.
“Piye kabare
Idamanku
Wis rindu
Ra sabar ngerti senyummu
Maem trus ngopi
Dandan rapi
Ra lali
Minyakan wangi
Tenan
Sampean idaman
Metu ko omah dadi rebutan
Sabar
Ora jual mahal
Yen kok Jak dolan
Langsung gas budal
Pak e buk.e
Iku pilihanku
Tulung lamarke nggo aku
Yen Ra dekne
Mending aku Dewe
Nek Ra Kowe Ra wae
Tukang gawe nyaman
(Tugiman)
Tukang gawe nyaman
(Tugiman)
Tukang gawe ati wong nyaman”
Kalau kelak lagu ini juga viral, Farel bukan hanya akan dikenal dengan nama Farel Prayogo. Bisa-bisa lebih populer dengan sebutan Farel Tugiman. (Arif Afandi)
Advertisement