Fans NCT Demo di Depan Gedung SM Entertainment
Beberapa NCTzen (fans NCT) mengeluhkan sistem kelulusan di NCT (Neo Culture Technology). Grup ini telah melaksanakan konser yang berjudul NCT Dream Show, yang menjadi konser perpisahan Mark dengan NCT Dream, pada 5 Desember 2018. Konser ini pun dibanjiri air mata dari member NCT dan NCTzen yang hadir.
Dikeluarkannya Mark dari NCT Dream dikarenakan adanya sistem kelulusan di NCT Dream yaitu 19 tahun. Jika di Indonesia, hal ini seperti yang terjadi di JKT48.
NCT merupakan grup dibawah naungan SM Entertainment yang mempunyai anggota yang tak terhingga. Kelompok ini dibagi menjadi beberapa bagian (sub-unit) yang rencananya akan dibuat di berbagai kota di dunia, seperti Jepang, Vietnam, Indonesia, dan Thailand.
Saat ini NCT hanya mempunyai sub-unit yang debut di Korea Selatan yaitu NCT-U, NCT Dream, dan NCT 127. Jadi meskpuni Mark telah lulus dari NCT Dream, dia tetap menjadi bagian dari NCT dan tetap bisa tampil bersama NCT-U maupun NCT 127. Keluarnya mark ternyata belum diterima sepenuhnya oleh NCTzen.
Dilansir dari KSense, usai NCT Dream Show, sekumpulan fans NCT mengelar unjuk rasa di depan gedung Atrium SM Entertainment. Unjuk rasa ini bertujuan agar sistem kelulusan NCT dihapuskan.
Dalam atribut unjuk rasa berisi protes para fans. "SM telah mengkhianati para pengemar dan hentikanlah sistem menganti member NCT sesuka hati," demikian tulisan yang ada di atribut para demonstran.
Unjuk rasa ini dikarenakan Mark diluluskan secara tiba tiba tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu dari SM Entertainment. Tak heran, keputusan tersebut memicu amarah para fans.
Bahkan 6 bulan yang lalu, ada sebuah petisi agar NCT Dream menjadi grup tetap dalam artian tidak menambah dan mengeluarkan anggotanya. Namun petisi tersebut tidak terlalu terkenal sehingga yang menandatangani masih sedikit, dan Mark telah dikeluarkan dari NCT Dream. (len)