Fanny Soegi Ungkap Derita Lagu Asmalibrasi Berujung Konflik Royalti
Penyanyi Fanny Soegi mengungkapkan permasalahan terkait royalti atas lagu-lagu yang pernah diciptakan, terutama Asmalibrasi, bersama mantan bandnya, Soegi Bornean. Permasalahan tersebut diungkap Fanny Soegi di akun pribadinya, X @fannysoegi, dan langsung viral di media sosial.
Fanny Soegi mengungkapkan tak mendapatkan royalti yang menjadi haknya sebagai pencipta lagu Asmalibrasi. Ia juga menyiratkan tak ada transparansi dalam pembagian royalti itu.
"Bayangin saja, lagu Asma ini yang kalian dengar di mana-mana, penciptanya sampai pinjam uang untuk bayar sekolah anaknya. Nominal dari royalti lagu ini enggak main-main, setengah miliar lebih ada, tapi justru orang-orang yang enggak punya hak dapat paling banyak dan enggak transparan," lanjutnya.
Fanny Soegi mengatakan, royalti itu justru diterima oleh orang-orang yang tidak berhak. Sebagai informasi, ia hengkang dari band Soegi Bornean pada Maret 2024.
"Orang-orang yang enggak berhak bisa beli dua mobil sekaligus, gitar mahal, foya-foya. Sedangkan pencipta lagu Asma masih ngontrak di Jogja, mana atapnya jebol lagi. Bukan nominal yang ku garis bawahi, tapi nurani kalian. Band-bandan kok serakah, enggak keren blas," ungkapnya.
Penyanyi ini juga mengaku sangat sakit hati saat diharuskan tetap manggung di saat sedang berduka atas kematian ibundanya. Sampai-sampai, Fanny merasa ingin mengakhiri hidupnya karena sudah tidak kuat dengan masalah yang dihadapi.
“Aku masih inget banget rasanya 7 harian Ibuku, aku diharuskan tetap manggung dengan kata2 menyakitkan. Rasanya sakit hati banget dan harus kehilangan Ibuk di waktu yang bersamaan,” ucapnya.
Tanggapan Soegi Bornean
Soegi Bornean buka suara dengan turut mengunggah pernyataan tertulis di media sosial. Mereka mengklaim sudah memberikan royalti sesuai kesepakatan.
Sehingga, mereka menyatakan hal-hal yang disampaikan Fanny Soegi disebut tidak sesuai realita. Proses pembagian royalti Asmalibrasi diklaim turut melibatkan Fanny Soegi sebelumnya.
"Terkait Royalti Asmalibrasi. Dari awal menerima uang royalti Asmalibrasi, kami pihak manajemen mendistribusikan sesuai dengan nominal yang telah disepakati. Fanny pun selalu terlibat dalam keputusan pembagian royalti," pernyataan Soegi Bornean.
"Kami juga tidak ada masalah dengan pencipta dan masih berkomunikasi dengan baik. Bahkan masih ada kerja sama di salah satu karya pada album baru Langkah Rupa. Kami juga siap apabila diperlukan rekonsiliasi royalti dengan ahli," kata mereka.
Fanny juga disebut bagian manajemen sejak band itu berdiri pada 2019. Sehingga, penyanyi itu dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan.
Sedangkan terkait lagu, Soegi Bornean menyatakan yang diklaim Fanny adalah hasil kerja sama, kecuali Kala.
"Kami juga tidak ada masalah dengan pencipta dan masih berkomunikasi dengan baik. Bahkan masih ada kerja sama di salah satu karya pada album baru Langkah Rupa. Kami juga siap apabila diperlukan rekonsiliasi royalti dengan ahli," jelas Soegi Bornean.
Advertisement