Fakta Warga Gunungkidul Tewas Usai Makan Sapi Mati kena Antraks
Sebanyak 87 warga Dusun Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, positif antraks dan satu meninggal. Mereka telah mengonsumsi sapi mati yang positif terpapar antraks.
Sapi kena Antraks
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul Wibawanti Wulandari menyebut berdasarkan hasil pemeriksaan bersama Balai Besar Veterinari (BBVet) Wates, terdapat 12 ekor ternak berupa enam sapi dan enam kambing milik warga Dusun Jati yang terpapar antraks.
Belasan hewan itu, kata Wibawanti, ada yang dibeli dari luar Dusun Jati dan ada pula yang merupakan hasil pembiakan peternak setempat.
Semua sapi dan kambing itu menurutnya sudah mati semuanya. Namun, lanjut Wibawanti, terdapat tiga ekor sapi terpapar antraks yang kemudian dikonsumsi oleh warga setempat, dilansir dari CNN Indonesia.
Sapi Mati Dikonsumsi
Sapi yang mati akibat antraks kemudian mati. Beberapa sapi sudah dikubur, ada pula yang belum dikubur. Namun warga kemudian mengonsumsi sapi tersebut.
"Sakit, sudah mati dan dikubur melalui SOP. Tapi, sama masyarakat itu ada yang satu digali lagi dan dikonsumsi," kata Wibawanti.
Tradisi Mbrandu
Warga membeli dan memakan sapi mati disebut Wibawanti adalah bentuk dari tradisi mbrandu. Tradisi masyarakat untuk membeli ternak tetangga yang mati, dengan tujuan meringankan warga yang mengalami kesusahan.
"Kalau saya tanya (ke warga) memang tujuannya baik, membantu warga yang kesusahan biar tidak terlampau rugi itu dibagi-bagi, satu paketnya itu Rp45 ribu. Dijual, uangnya dikumpulkan dikasihkan yang kesusahan," kata Retno.
87 Warga Terpapar Antraks
Bakteri antraks yang ada di darah ternak tak mati ketika inang mati. Bakteri yang ada di darah mengalir keluar berubah menjadi spora.
Sebanyak 87 warga sekitar disebut positif terpapar antraks. Satu di antaranya, yaitu pemilik ternak, meninggal pada 4 Juni 2023.
Antraks Mematikan
Antraks atau penyakit sapi gila adalah infeksi bakteri serius yang disebabkan adanya Bacillus anthracis. Umumnya, bakteri ini menghasilkan spora yang tidak aktif dan hidup pada tanah. Namun, saat spora masuk dalam tubuh manusia, spora menjadi aktif, dilansir dari Halodoc.
Spora yang aktif ini berbahaya bagi kesehatan manusia. Spora menghasilkan racun bagi tubuh dan mematikan bagi manusia.
Racun yang tersebar tertinggal dalam tubuh dan dapat menghancurkan sel-sel organ penting dalam tubuh. Inilah yang menjadi alasan mengapa penyakit antraks begitu mematikan.
Advertisement