Fakta Viral, Brimob Riau Curhat Setor Ratusan Juta ke Atasan
Netizen sedang ramai membicarakan pengakuan oknum Brimob Polda Riau, bernama Bripka Andry Darma. Ia mengaku dimutasi, meski telah setor ratusan juta ke atasannya.
Pengakuan Oknum Brimob
Percakapan Bripka Andry tersebar viral di sejumlah akun di Instagram dan juga Twitter. Akun @sosmedkeras menjelaskan ihwal curhat Bripka Andry dimulai setelah ia dimutasi, meski telah banyak setor ke atasan.
Bripka Andry awalnya dinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau, di Manggala Junction Kabupaten Rokan Hilir. Pada Maret, ia kemudian dimutasi ke Batalyon A Pelopor di Pekanbaru. Bripka Andry merasa kecewa, sebab telah dimutasi tanpa melakukan kesalahan.
Ia bahkan meminta klarifikasi kepada Dansat Brimob, Kombes Ronny Lumban Gaol, terkait mutasinya.
"Kamu nggak ada salah, kamu terlalu lama di sana. Terlalu nayman dan kamu tidak ada kontribusi untuk kesatuan," jawab Dansat saat ditemui Bripka Andry kala itu, dikutip dari Detik.
Andry lantas membeberkan sejumlah setoran yang sudah diberikan kepada atasannya, bernama Petrus Hottiner Sima. Jumlahnya mencapai ratusan juta.
Percakapan Whatsapp antara Andry dan Petrus banyak tersebar di media sosial. Isinya berupa permintaan dana dari Petrus kepada Andry dengan jumlah berbeda-beda. "Selain itu saya itu saya diminta mencari uang dari luar dan sudah saya setorkan sebesar Rp 650 juta ada bukti-bukti transfernya," kata Andry.
Bripka Andry Desersi
Soal viral tersebut, mendapat respons dari Polda Riau. Kabid Propam Polda Riau Kombes J Setiawan, menyatakan jika Bripka Andry sudah tiga bulan tak masuk dinas, alias desersi.
Bahkan, Polda telah melakukan sidang akibat desersi Bripka Andry. Namun pelaku tak pernah muncul saat sidang, hingga curhatannya viral. "Saya tidak tahu kok tiba-tiba viral seperti di medsos tadi. Dia sempat bermasalah, ada soal disiplin, kabur dan desersi juga ya," kata Setiawan.
Bahkan kini, kasus viral setoran ke atasanya juga menjadi atensi Polda. Aparat sedang memproses sidang terkait dugaan setoran dari Andry.
Sementara terkait mutasi, Kasubdit Paminal Bid Propam Polda Riau AKBP Fahrian Siregar mengatakan bahwa mutasi Maret lalu, merupakan hal biasa. Total ada 14 orang yang dimutasi dalam waktu yang sama.
Namun hingga saat ini, Bripka Andry belum masuk di Batalyon A, tempat mutasinya.
Setiawan melanjutkan, terkait oknum bernama Kompol Petrus Hottiner Sima. Ia menjabat sebagai Danyon Batalyon B. Atasan Bripka Andry itu menurut Setiawan, telah telah dicopot dan kini sedang menjalani pemeriksaan dari Pengawasan Profesi (Waprof) Bid Propam Polda Riau. "Tapi terkait (setoran) masih kami dalami. Gantinya sekarang ada Kompol Wakidi," imbuhnya.