3 Fakta Vaksin AstraZeneca Dihentikan Sementara di Indonesia
Kementerian Kesehatan mengumumkan menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca. Namun tak semua vaksin buatan Ofxord, Inggris ini akan dihentikan. Hanya batch tertentu dari vaksin AstraZeneca yang dihentikan sementara sebagai bentuk kehati-hatian.
Vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 Dihentikan
Kementerian Kesehatan resmi menghentikan distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Pengumuman ini disampaikan melalui keterangan tertulis yang dikeluarkan oleh Kemenkes pada Minggu, 16 Mei 2021.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut jika tak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan. Melainkan hanya batch CTMAV547 yang dihentikan distribusi dan pengunaanya.
448.480 Dosis Vaksin AstraZeneca Disetop
Jumlah dosis vakzin AstraZeneca yang dihentikan penggunaan dan distribusinya mencapa 448.480 ribu dosis. Sementara Indonesia menerima total 3,852 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui skema multilateral Covax Facility.
Kemenkes menyebut, penghentian vaksin AstraZeneca dilakukan sebagai sikap kehati-hatian atas keamanan vaksin. "Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini," mata Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari kompas.com.
Vaksin AstraZeneca Diuji Toksisitas
Vaksin Astrazeneca yang dihentikan sementara, akan menjalani uji toksisitas dan sterilitas yang akan dilakukan oleh Badan Pengawasa Obat dan Makanan (BPOM). Uji toksisitas dan sterilisasi atas vaksin AstraZeneca dilakukan lantaran terdapat sejumlah laporan tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius.
Uji ini dibutuhkan karena tidak cukup data untuk menegakkan diagnosis penyebab dan klasifikasi KIPI tersebut, dikutip dari detik.com.
Sebelumnya, vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 telah didistribusikan oleh TNI ke sebagian wilayah di DKI Jakarta dan juga di Sulawesi Utara. (Kmp/Dtk)