Fakta Toyota, Daihatsu dan Honda Berhenti Produksi di Malaysia
Pabrik otomotif asal Jepang, Toyota, Daihatsu, dan Honda mengumumkan berhenti produksi sementara di Malaysia. Sikap ini diambil mengikuti kebijakan lockdown penuh yang sedang diterapkan Malaysia saat ini.
Pabrik Otomotif Boleh Operasi Terbatas
Pemerintah Malaysia sebelumnya mengumumkan jika pabrik otomotif boleh beroperasi dengan 10 persen pekerja selama lockdown. Namun sejumlah pabrik otomotif tersebut memilih menghentikan produksi, sebab jumlah 10 persen tak dinilai tak mampu membuat pabrik beroperasi dengan normal.
Namun, meski produksi berhenti, layanan purna jual akan tetap berlangsung dengan cara memesan lebih dahulu dan bengkel harus berada paling dekat dengan domisili konsumen dilansir dari Reuters.
Honda Hentikan Operasi hingga 14 Juni
Dilansir dari paultan.org, Honda sendiri menyatakan pabriknya akan berhenti beroperasi sejak 1 Juni hingga 14 Juni.
Diketahui, Honda memiliki perakitan di Pegoh, Malaka. Honda memiliki kapasitas 300 ribu unit per tahun untuk pabrik motor, dan 100 unit per tahun untuk pabrik mobil.
Layanan purna jual bagi Honda tetap berlangsung dengan metode pemesanan via aplikasi dan juga telepon. Konsumen diminta memilih bengkel dengan jarak maksimal 10 kilometer dari lokasi mereka.
Toyota dan Daihatsu Ikut Berhenti
Sementara, Toyota dan Daihatsu juga mengumumkan berhenti produksi mengikuti perintah lockdown di Malaysia. Toyota diketahui memiliki kapasitas produksi 51 ribu kendaraan penumpang di Malaysia sepanjang tahun lalu. Berbeda dengan Honda, Toyota Malaysia belum mengumumkan kapan akan memulai produksi kembali.
Sedangkan Daihatsu yang pabriknya khusus memproduksi mobil seperti Sirion, mengumumkan berhenti produksi selama 1 Juni hingga 14 Juni 2021. Daihatsu memiliki kapasitas memproduksi 220 ribu mobil selama setahun di Malaysia. (Sua/Pau)