Fakta Thailand, Negara Pertama di Asia yang Legalkan Ganja
Thailand kini menjadi negara pertama di kawasan Asia Tenggara yang melegalkan ganja. Negara berjuluk Gajah Putih itu telah mencabut ganja dari daftar narkoba.
Gali Potensi Ekonomi
Legalisasi ganja di Thailand diharapkan mampu mendongkrak pertumbukan ekonomi di sektor pertanian dan juga pariwisata. Pemerintah bahkan memberikan satu juta biji ganja kepada penduduknya, untuk mendorong pertanian ganja.
"Ini adalah kesempatan untuk warga dan negara untuk mendapatkan pemasukan dari marijuana dan ganja," kata Anutin Charnvirakul, wakil perdana menteri dan menteri kesehatan, dikutip dari BBC, Jumat 10 Juni 2022.
Lewat media sosialnya ia bahkan mengunggah foro sepiring menu makanan berbahan ayam lengkap dengan sehelai daun ganja.
Persyaratan Bisnis Ganja
Penduduk Thailand boleh menjual makanan olahan ganja dengan kandungan kurang dari 1,0 persen tetrahydrocannabiol (THC), zat yang menyebabkan rasa melayang pada pengguna.
Selain itu, penduduk juga boleh menanam maksimal enam pot ganja di dalam rumah. Syaratnya mereka harus mengantongi izin dari pemerintah setempat. Izin juga dibutuhkan jika mereka menanam ganja untuk bisnis.
Tak hanya warga, klinik yang menyediakan obat juga boleh menjual ganja sebagai obat. Namun kondisi ini lebih dahulu dilegalkan, sejak tahun 2018.
Konsekuensi lain, tahanan yang berkaitan dengan kasus narkoba ganja, juga akan dibebaskan akibat aturan ini. Sedikitnya ada 4.000 tahanan yang akan dibebaskan.
Larangan dengan Ganja
Meski ada sejumlah kebebasan, penduduk Thailand juga dilarang untuk menghisap ganja di jalanan atau di ruang publik. Pemerintah setempat menyebut jika hal tersebut akan mengganggu warga lain dan berpotensi pidana.
Diketahui, Thailand memiliki iklim tropis sepanjang tahun, dan memiliki sejarah panjang atas penggunaan ganja sebagai obat-obatan.