Fakta Terkini: Seruan Gencatan Sejata Konflik Israel-Palestina
Uni Eropa mendesak Israel dan Palestina untuk melakukan gencatan senjata di tengah konflik berkepanjangan antar-dua negara di Timur Tengah tersebut. Demikian pula Presiden Amerika Serikat Joe Biden akhirnya menyampaikan dukungan untuk gencatan senjata.
Kepala Kebijakan Luar negeri Uni Eropa, Josep Borrel menyerukan penerapan gencatan senjata tersebut untuk menghentikan pertempuran antara Israel dan Palestina.
"Prioritasnya adalah penghentian semua kekerasan dan implementasi gencatan senjata," tutur Borrel usai menggelar video konferensi dengan menteri luar negeri Uni Eropa seperti dikutip AFP, Selasa 18 Mei 2021.
Pernyataan Borrel itu didukung seluruh negara kecuali satu dari total 27 negara anggota blok tersebut. Penentangnya adalah Hongaria--yang diketahui sebagai negara pendukung kuat Israel--menolak desakan gencatan senjata.
Biden pun Dukung Gencatan Senjata
Adanya tekanan yang kuat dari para pendukung HAM dan Partai Demokrat atas pemboman yang dilakukan Israel di Gaza sejak satu pekan terakhir, Presiden Amerika Serikat Joe Biden akhirnya menyampaikan dukungan untuk gencatan senjata.
Dalam sebuah pernyataan Senin 17 Mei 2021, Gedung Putih mengatakan, Biden menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir serta mitra lainnya menuju tujuan tersebut, dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki menyatakan, pendekatan melalui diplomasi intensif merupakan langkah yang diambil AS, dalam menyikapi meningkatnya eskalasi antara Hamas dan Israel di Gaza.
“Perhitungan kami pada titik ini adalah bahwa melakukan percakapan ini di belakang layar, mempertimbangkan dengan kemitraan strategis penting kami yang kami miliki dengan Israel. Juga dengan negara lain di kawasan ini adalah pendekatan paling konstruktif yang dapat kita ambil,” ujar Psaki dalam konferensi pers Senin 17 Mei 2021 waktu setempat.
Pembicaan Biden-Netanyahu
Dalam pembicaraan melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel, Biden turut mengungkapkan keprihatinan atas konflik yang telah merenggut nyawa warga sipil dari kedua belah pihak.
“Dia (Biden-red) juga mengungkapkan keprihatinannya bahwa konflik yang terjadi saat ini secara tragis telah merenggut nyawa warga sipil Israel dan Palestina termasuk anak-anak. Dan dia menyuarakan keprihatinan tentang keselamatan jurnalis, termasuk mereka yang harus meninggalkan gedung dari tempat basis Associated Press dan memperkuat kebutuhan untuk memastikan perlindungan mereka,” tambah Psaki.
Saki memastikan AS akan bekerja maksimal untuk mengakhiri eskalasi yang terjadi Gaza.
“Kami akan mengambil semua yang kami sampaikan, apakah itu pernyataan atau tindakan yang akan menjadi akhir dari eskalasi dari situasi di lapangan,” terang Psaki lagi.
Pesan Idul Fitri Joe Biden
Ketika menyampaikan pesan Idul Fitri Joe Biden mengungkapkan, AS akan bekerja sama dengan Israel dan negara di kawasan, untuk terciptanya ketenangan yang berkelanjutan terhadap konflik Palestina-Israel.
“Kami juga percaya bahwa orang Palestina dan Israel sama-sama berhak untuk hidup dalam keselamatan dan keamanan serta untuk menikmati kebebasan, kemakmuran, dan demokrasi yang setara. Administrasi saya akan terus terlibat dengan Palestina-Israel dan mitra di kawasan lainnya, untuk bekerja menuju ketenangan yang berkelanjutan,” ujar Biden.
Respon Palestina
Serangan bom Israel ke Gaza ditanggapi oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan menyampaikan pesan khusus untuk Israel dan AS.
“Saya menyampaikan pidato saya khususnya untuk Amerika dan Israel. Cukup tinggal kami, lepaskan hati kami dan kami akan tetap menjadi duri di matamu. Kami tidak akan meninggalkan tanah air kami. Kami tidak akan meninggalkan negara kami. Kami telah bertindak di semua tingkatan sesuai dengan tanggung jawab nasional kami. Dan kami akan terus melakukan segala kemungkinan untuk membela rakyat kami dan menghentikan pendudukan agresif ini,” ujar Mahmoud Abbas dalam pidato kenegaraannya.
Pada bagian lain, meski dunia internasional mendesak untuk adanya penghentian serangan ke Gaza, namun Perdana Menteri Benyamin Netanyahu justru memastikan memastikan serangan akan terus berlanjut.
“Arahannya adalah untuk melanjutkan, untuk menyerang target teroris. Kami akan terus bertindak yang diperlukan untuk memulihkan perdamaian dan keamanan bagi semua rakyat Israel,” ucap Netanyahu.
Sikap DK PBB Belum Jelas
Pada pertemuan yang digelar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Minggu 16 Mei 2021, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menyebut konflik kekerasan antara Israel dan militan Gaza "sangat mengerikan" dan mendesak untuk gencatan senjata segera, karena pecahnya pertempuran terburuk dalam beberapa tahun yang membentang menjadi tujuh hari dan memakan banyak korban sipil.
"Putaran terakhir kekerasan ini hanya melanggengkan siklus kematian, kehancuran dan keputusasaan, dan mendorong lebih jauh ke cakrawala harapan untuk hidup berdampingan dan perdamaian," tegas Guterres dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.