Fakta, Suting Sinetron TMTM di Tengah Pengungsi Semeru Dihujat
Kabar tentang suting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM), viral di media sosial. Banyak netizen menghujat sinetron yang mengambil lokasi suting di tengah tenda pengungsi warga terdampak erupsi Semeru di Lumajang.
Suting Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda
Penggalan aktivitas suting sinetron TMTM viral di media sosial. Foto aktivitas suting banyak dikritik netizen dan juga pengungsi Semeru. Sebabnya, para artis dan kru melakukan suting di Posko Pengungsian Terpusat, Desa Penanggal Lumajang.
Diketahui, suting berlangsung pada Selasa 21 Desember 2021. Tampak dua artis yang terlibat suting di posko pengungsian Semeru di Lumajang adalah Rebecca Tamara dan Leo Consul.
Dua bintang muda ini dianggap netizen tidak memiliki empati lantaran melakukan suting di tengah pengungsi Semeru yang kehilangan rumah tinggal, harta benda, juga sanak keluarga akibat erupsi Semeru, pada 4 Desember 2021 lalu.
Viral di Media Sosial
Penggalan aktivitas suting itu lantas viral di media sosial. Sejumlah akun di Instagram mengunggah ulang penggalan video dan foto aktivitas suting sinetron itu.
Mereka menyebut suting dan menilai para kru film tak memiliki empati, melakukan aktivitas komersial di tengah bencana yang membawa duka bagi warga Lumajang yang terdampak erupsi Semeru.
Banyak sekali oknum-oknum yang memanfaatkan bencana erupsi Semeru untuk kepentingan kelompoknya sendiri. Contohnya beberapa hari lalu kita sempat ada yang membuat video clip di depan reruntuhan rumah korban erupsi Semeru.
Ada pula yang datang sekedar berselpi-selpi (wisatawan)
Lalu kita di gegerkan oleh baliho-baliho yang membuat mata Mimin bagaikan kelilipan Awan Panas Guguran (APG), suasananya seperti mau ada pelantikan presiden di wilayah terdampak erupsi semeru, karena kita tau sendiri lah yaa dengan banyaknya baliho tersebut bertebaran di pinggir-pinggir jln.
Lalu sekarang kita di gegerkan oleh pembuatan film sinetron, entah apa nama sinetronnya Mimin nggak tau karena Mimin nggak pernah nonton sinetron.
Dari sini kita paham oknum-oknum yang memanfaatkan bencana sebagai ladang bisnis. Apa mereka nggak mikir???
Banyak sodara-sodara kita yang kehilangan keluarganya, kehilangan teman hidup, kehilangan tempat tinggal dan lain-lain tapi kok masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi ini demi kepentingannya sendiri?
Segini hinanya bencana di kota kami, tulis akun Instagram @lumajang.ku.
Netizen pun merespon unggahan itu dengan beragam kritik. Sebagian besar marah karena tak setuju dengan aktivitas suting di tengah pengungsi Semeru. Netizen juga mengumpat, serta sebagian lain menunggu klarifikasi dari para kru sinetron tersebut.
Protes Warga dan Relawan
Tak hanya netizen, warga terdampak erupsi Semeru juga sebal dengan aktivitas suting Sinetron TMTM yang dilakukan di tengah posko pengungsi di Lumajang.
Suting sinetron tersebut diprotes warga hingga relawan. Menurut warga, suting di lokasi bencana kurang etis. Seperti yang disampaikan salah seorang warga, Najmudin.
"Menurut saya produksi film di lokasi bencana kurang etis, karena ini tempat pengungsian. Dan tempat bencana ketika dikomersilkan kan kurang bagus," ujar Najmudin kepada detikcom.
Ia melanjutkan, suting bisa saja dilakukan jika berdampak baik pada pengungsi, seperti ikut terlibat dalam mempercepat pembuatan hunian warga terdampak erupsi Semeru.
"Kecuali produksi film ada dampak kepada pengungsi. Seperti hasil dari produksi film untuk pembuatan hunian sementara atau rumah warga terdampak (erupsi Semeru)," katanya.
Klarifikasi Produser Sinetron
Viralnya aktivitas suting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda itu mendapat respon dari kru film yang suting di tengah posko pengungsian warga terdampak Semeru, di Lumajang.
Line Produksi Verona Picture Dwi S Lobi menyebut jika suting di tengah pengungsi Semeru diperlukan lantaran plot kisah di dalam sinetron tersebut.
"Cerita ini menggambarkan kisah Amanda bergerak di bidang kemanusiaan. Ceritanya dia punya yayasan kemanusiaan. Amanda sedang bertugas jadi relawan di Erupsi Semeru," katanya dikutip dari detik.com, pada Kamis 23 Desember 2021.
Ia juga menegaskan jika pihaknya telah mengantongi izin terutama dari Bupati Lumajang, Thoriqul Haq. "Kami sudah ajukan izin ke semua pihak terutama kepada Pak Bupati, untuk perizinan masuk di sini," katanya.
Selain itu, artis dalam sinetron TMTM, Rebecca Tamara menyampaikan permohonan maaf lewat akun Instagramnya. Rebecca memohon maaf pada semua pihak serta menyampaikan duka atas musibah Semeru.
Kru Tak Izin Satgas
Perihal izin yang diberikan oleh Bupati Lumajang mendapat pembenaran dari Komandan Pusat Pengendali Operasi Satgas Semeru, Mayor Inf Muhamad Tohir.
Namun persetujuan itu keluar dengan catatan harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dansatgas. Sebab masih dalam status tanggap darurat bencana Gunung Semeru.
Sedangkan di lapangan, Verona Picture tidak berkoordinasi dengan Dansatgas terlebih dahulu sebelum memulai suting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda yang berlokasi di posko pengungsian terpadi warga terdampak erupsi Semeru di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
"Saya mendapat info syuting film mendapat acc Bupati Lumajang, tapi dengan catatan koordinasi dengan Dansatgas. Tapi yang bersangkutan belum berkoordinasi dengan saya. Dan ini prosedur yang disalahi oleh yang bersangkutan," imbuh Muhammad Tohir.
Advertisement