Fakta Serangan Teroris di Gedung Pertunjukan di Rusia, 93 Tewas
Serangan brutal dilakukan oleh lima orang teroris di dalam gedung pertunjukan Crocus, di Krasnogorsk, Moskow, Rusia. Aksi teroris yang diklaim dilakukan oleh ISIS itu menewaskan sedikitnya 93 orang hingga saat ini.
Kronologi Aksi Teroris
Peristiwa itu terjadi pada Jumat 22 Maret sore waktu setempat. Gedung pertunjukan di pinggiran kota Moskow tersebut terisi penuh. Penonton sedang menunggu pertunjukan grup band populer di era Uni Soviet, Picnic. Saat itu pula, lima pelaku bersenjata melepas tembakan brutal ke arah pengunjung. Saksi mata mengingat rentetan suara tembakan.
Pengunjung gedung kemudian panik dan berusaha lari ke luar. Di antaranya saling bertabrakan satu dengan yang lain beberapa di antaranya jatuh dan terinjak, dikutip dari Al Jazeera. Tak hanya tembakan, pelaku juga melepaskan bom dan membakar sebagian gedung, menurut kantor berita Interfax.
Serangan terdahsyat di Rusia dalam satu dekade itu menewaskan sedikitnya 93 orang dan sekitar suatu 97 yang lain terluka. Tampak helikopter dan pemadam kebakaran memadamkan api dari udara dan darat. Api bisa dipadamkan pada Sabtu dini hari. Petugas pemadam kebakaran
menyelamatkan sedikitnya 100 orang yang terperangkap di lantai bawah tanah, serta sejumlah orang yang terjebak di atap. Sedangkan anggota band rock Picnic dalam kondisi selamat dan telah dievakuasi.
Penyelidikan Tuntas
Pemerintah Rusia sendiri menyebut akan melakukan pengusutan serius dan memproses siapapun yang terlibat aksi teroris itu. Sedikitnya 11 orang telah ditangkap dan beberapa di antaranya disebut terlibat langsung dalam peristiwa teroris itu.
Sejumlah politisi Rusia menyebut jika aksi teroris itu dilakukan oleh Ukraina. Sedangkan penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah tuduhan itu.
Klaim ISIS
Sedangkan, kelompok teroris asal Afghanistan ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan teroris itu, dilansir dari kantor media Amaq. Agen keamanan Rusia sendiri mencatat terjadi kenaikan aksi teroris ISIS di Moskow. Pada 7 Maret lalu, satu serangan dilakukan ISIS di satu sinagog di Moskow.
Sebelumnya, Amerika Serikat juga telah memberikan informasi kemungkinan meningkatnya aksi teror yang menyasar tempat berkumpulnya massa di ruang publik.
Advertisement