Fakta Serangan Israel di Masjid Al Aqsa dan Protes NU Jatim
Sedikitnya 290 penduduk Palestina terluka akibat razia yang dilakukan pasukan militer Israel di dekat Masjid Al Aqsa, pada Jumat dan Sabtu, 7 dan 8 Mei lalu. Militer Israel cenderung melakukan kekerasan mengikuti meningkatnya gelombang Muslim Palestina yang beribadah di Masjidil Aqsa, serta atas aksi solidaritas penduduk Palestina dalam melawan penggusuran yang dilakukan Israel di kawasan Syeh Jarrah.
290 Orang Palestina Terluka
Palang Merah Palestina mengatakan sedikitnya 200 orang Palestina terluka dalam serangan yang dilakukan pasukan Israel pada Jumat, 7 Mei 2021 lalu. Jumlah korban bertambah 90 orang pada aksi kekerasan yang berlangsung, Sabtu, 7 Mei 2021. Seorang militer Israel dikabarkan terluka dalam peristiwa itu.
Tindakan kekerasan ini menjadi puncak ketegangan yang terjadi di kawasan Tepi Barat dan Gaza, selama bulan Ramadhan. Tegangan meningkat mengikuti banyaknya kaum Muslim yang datang dari Timur Yerusalem, datang dan beribadah selama Lailatul Qadar di Masjid Al Aqsa, kawasan suci bagi bagi Muslim dan juga Yahudi.
Warga juga melakukan protes solidaritas atas pengusiran penduduk Palestina di lingkungan Syeh Jarrah, sosok tokoh agama dari Yahudi.
Pada Sabtu, 8 Mei 2021, bentrokan juga terjadi di Gerbang Damaskus, tempat di mana Muslim melakukan aksi solidaritas menolak penggusuran tersebut .
Militer Israel pun telah menggunakan sejumlah senjata seperti meriam air, gas air mata, peluru karet, dan granat untuk membubarkan warga Palestina yang bermalam di kawasan tersebut sebagai aksi solidaritas atas warga yang tergusur di lingkungan Syeh Jarrah.
90 Ribu Muslim Palestina Mencari Lailatul Qadar di Masjid Al Aqsa
Diperkirakan sedikitnya 90 ribu penduduk Muslim Palestina beribadah dalam malam Lailatul Qadar, di dalam lingkungan Masjid Al Aqsa, situs suci Muslim yang ketiga. Ibadah Lailatul Qadar, atau malam seribu bulan adalah ibadah paling suci bagi Muslim, selama Ramadhan.
Situs ini juga menjadi situs suci bagi umat Yahudi yang dikenal dengan nama Temple Mount. Namun pada Jumat, 6 Mei 2021 lalu, tentara Israel melakukan kekerasan pada jemaah salat di dekat Masjid Al Aqsa.
Warga Palestina terlihat bersenjatan batu melempar militer Israel, sedangkan Israel menggunakan berbagai senjata mulai dari meriam air, gas air mata, dan senjata peluru karet, untuk membubarkan warga Palestina.
Erdogan dan NU Jatim Mengutuk Kekerasan di Majid Al Aqsa
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengutuk kekerasan yang dilakukan militer Israel di Majid Al Aqsa, pada Jumat 6 Mei 2021. "Kami mengutuk keras kekerasan yang dilakukan Israel pada ibadah di kiblat pertama kami, Al Aqsa, dan sayangnya kekerasan ini dilakukan saat Ramadhan," cuit Erdogan.
Kutukan serupa juga datang dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Ketua PWNU Jatim K.H Marzuki Mustamar juga meminta agar Nahdiyin membaca Qunut Nazilah dan Hizin Nashor sebagai bentuk solidaritas dan permohonan pertolongan kepada Allah Swt. "Agar Palestina khususnya dan juga dunia dapat tercipta situasi yang damai," katanya dikutip dari Antara.
NU juga mendesak agar pemerintah Indonesia mengajukan protes resmi kepada PBB atas tindakan kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Muslim Palestina tersebut. (Ant/Alj/Bbc)
Advertisement