Fakta Ribuan Tentara Afghanistan Ajukan Amnesti pada Taliban
Ribuan tentara Afghanistan, Minggu 13 Maret 2022, memadati kantor gubernur di kota Barat Herat untuk mencari amnesti kepada Taliban. Kota terbesar ketiga di Afghanistan tersebut jatuh tanpa perlawanan sementara panglima perangnya, Ismail Khan, ditahan oleh Taliban.
Dengan ketakutan akan pembalasan kekerasan saat Taliban mendekat dengan pengambilalihan penuh negara, tentara Afghanistan berkumpul, Sabtu 12 Maret 2022, mencoba dan mendapatkan surat amnesti.
Di dalam kantor yang dulunya kantor gubernur Herbat, para anggota Taliban duduk di sofa saat mereka menuliskan nama dan meninjau daftar yang tersebar di meja kopi berlapis kaca. Isinya, seorang tentara Afghanistan menulis catatan amnesti, beberapa jangka panjang dan beberapa hanya berlaku beberapa hari.
Seorang tentara Afghanistan mengatakan, kepada AFP, bahwa unitnya dikepung oleh Taliban sebelumnya jatuhnya kota tersebut. Sekarang, tentara itu hanya ingin keamanan di Herat.
Pergi ke Luar Kota
“Saya datang ke sini mendapatkan surat amnesti untuk pergi ke luar kota,” kata Ahmed Shahidi, seorang tentara Afghanistan di Herat.
“Sampai aku menemukan tempat di mana saya bisa tetap aman di masa depan,” sambung Shahidi.
Sementara itu, anggota Taliban, Najeebullah Karokhi mengatakan sekatar 3000 orang diberikan amnesti. “Mereka yang (berasal) dari provinsi lain akan diberikan surat amnesti sementara tiga hari sehingga mereka bisa sampai ke provinsi asal mereka. Mereka perlu mendapatkan surat amnesti jangka panjang lagi dari pejabat kami,” ucap Karokhi.
Ketakutan akan aksi balasan Taliban bukannya tidak mendasar. Para Taliban telah menjatuhkan hukuman kepada lawan-lawannya. Baru-baru ini, Taliban dituduh melakukan kejahatan perang, termasuk membantai warga sipil dan tentara di luar pertempuran. Namun, mereka menyangkal telah melakukan kekejaman seperti itu.