Fakta Resolusi PBB Soal Embargo Penjualan Senjata ke Israel
Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mengeluarkan resolusi embargo penjualan senjata untuk Israel, dalam perang di Gaza. Berikut sejumlah fakta tentang resolusi yang dikeluarkan pada Jumat 5 April 2024 itu.
Berasal dari OKI
Resolusi tersebut diajukan oleh Pakistan sebagai anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI). Latar belakang yang dipakai adalah terjadinya pelanggaran HAM di wilayah Palestina.
Resolusi juga didukung oleh Bolivia Kuba, dan Palestina yang kemudian didukung oleh 28 negara mayoritas, ditolak enam negara, dan 13 negara memilih abstain.
Dewan HAM PBB sendiri beranggotakan 47 negara, termasuk Indonesia.
Resolusi berbunyi "melarang penjualan, pengiriman, dan pengalihan senjata serta amunisi juga peralatan militer kepada Israel, untuk mencegah berlanjutnya pelanggaran Hukum Internasional dan kekerasan serta pelangggaran HAM", dilansir dari laman PBB, dilihat pada Sabtu 6 April 2024.
Resolusi ini tidak bersifat mengikat, namun berfungsi sebagai tekanan moral pada diplomasi negara di dunia berkaitan dengan Israel.
Negara yang Menolak
Dilansir dari Al Jazeera, sebanyak enam negara menolak resolusi tersebut antara lain Jerman, Paraguay, Amerika Serikat, Malawi, Bulgaria dan Argentina.
Sedangkan 13 negara yang abstain antara lain Albania, Benin, Kamerun, Kosta Rika, Republik Dominika, Prancis, Georgia, India, Jepang, Lithuania, Rumania, Belanda, dan Montenegro.
28 negara lain mendukung resolusi tersebut, antara lain: Aljazair, Bangladesh, Belgia, Brazil, Burundi, Chile, China, Pantai Gading, Kuba, Eritrea, Finlandia, Gambia, Ghana, Honduras, Indonesia, Kazakhstan, Kuwait, Kyrgyztan, Luksemburg, Malaysia, Maladewa, Maroko, Qatar, Somalia, Afrika Selatan, Sudan, Uni Emirat Arab, dan Vietnam.
Daftar Negara Penjual Senjata
Sejumlah negara menjadi penyuplai senjata untuk Israel, dilansir dari Al Jazeera. Suplier terbesar berasal dari Amerika Serikat dengan nilai suplai sedikitnya mencapai USD4,5 miliar sepanjang perang Gaza.
Selanjutnya ada Jerman dengan jumlah ekspor senjata berlipat 10 sejak 2023. Jerman memenuhi 28 persen kebutuhan senjata Israel. Inggris juga menjadi pemasok senjata bagi Israel, sejak tahun 2015. Ada pula Prancis, yang disebut turut memasok senjata bagi Israel.
Kemudian Kanada yang mengekspor senjata sejak tahun 2015. Namun Kanada mengklaim mulai menurunkan ekspor senjata dan berencana menyetop penjualan mengikuti perang Israel di Gaza.
Langkah serupa juga disampaikan oleh Australia. Mereka mengklaim telah berhenti menyediakan senjata untuk Israel sejak perang di Gaza berlangsung. Beberapa negara telah menyatakan berhenti mengirim senjata untuk Israel. Seperti Belanda, Belgia, Jepang, Italia, dan Spanyol.