Fakta Penyebab Adu Serangan Roket Hamas Palestina dan Israel
Serangan roket dan tembakan jet saling berbalas di langit Gaza, Rabu, 12 Mei 2021. Hamas dari Palestina dan Israel saling berbalas serangan akibat tegangan yang meningkat setelah Israel menyerang warga Palestina yang beribadah di Masjid Al Aqsa. Hingga kini, sedikitnya 48 orang meninggal, 14 di antaranya anak-anak. Lebih dari 300 orang terluka.
Penggusuran Warga Palestina di Wilayah Syeh Jarrah
Meningkatnya konflik Israel dan Palestina dipicu penggusuran yang dilakukan organisasi pro pendudukan Israel. Mereka mengklaim jika lahan di sekitar makam Syeh Jarrah adalah milik keluarga Yahudi. Syeh Jarrah sendiri adalah tokoh agama Yahudi.
Peristiwa terbaru adalah penggusuran yang dilakukan oleh penduduk Israel terhadap keluarga Palestina yang sedang berbuka. Keluarga itu lantas naik banding atas putusan Pengadilan Israel yang sebelumnya meminta empat keluarga Palestina keluar dari wilayah itu.
Kerusuhan di Masjid Al Aqsa
Pada Jumat, ribuan Muslim memenuhi Masjid Al Aqsa untuk beribadah dalam malam Lailatul Qodar. Usai ibadah, sejumlah umat tetap tinggal di Masjid Al Aqsa untuk melakukan protes tragedi penggusuran di Syeh Jarrah, dilansir dari Al Jazeera.
Polisi Israel bersenjatakan meriam air, peluru karet dan granat membubarkan demonstran yang membalas dengan lemparan batu. Sedikitnya 250 warga Palestina terluka, dan 17 petugas Israel terluka.
Serangan berlanjut pada Minggu, di mana Israel melakukan razia di Majid Al Aqsa, menembakkan peluru karet, gas air mata, dan bom suara pada jemaah yang sedang beribadah. Sebanyak 300 warga Palestina terluka dan 20 petugas Israel terluka.
Hamas lantas mengultimatum Israel untuk pergi dari Masjid Al Aqsa dan lingkungan Syeh Jarrah, hingga pukul 06:00 petang.
Serangan Roket Hamas Palestina
Pada Selasa pagi, Hamas menembakkan sekitar 200 roket ke arah Yerusalem di Israel, menurut militer Israel. Sebagian besar bisa dihalau oleh sistem pertahanan Israel Kubah Besi. Sedikitnya dua petugas Israel meninggal dalam serangan itu.
Serangan balasan Israel ditujukan ke arah gedung parlemen Palestina dan target yang lain. Sedikitnya 26 penduduk Palestina meninggal, termasuk anak-anak, kata otoritas di Gaza, Selasa.
Meski Israel banyak dikecam dunia internasional, PM Benyamin Netanyahu menegaskan, "Baik serangan dan jumlah serangan akan terus kami tingkatkan," katanya.
Pimpinan Hamas, Ismail Haniya mengatakan kepada kelompok mediator, "Jika mereka meningkatkan serangan, kami siap. Jika mereka ingin menghentikan serangan, kami juga siap," katanya.
Sementara koordinator khusus PBB untuk Perdamaian di Timur Tengah Tor Wennesland mengatakan situasinya yang memanas menuju "perang berskala penuh." (Alj)