Fakta Penumpang Terminal Arjosari jadi Korban Pelecehan Seksual
Terminal Arjosari jadi sorotan akibat pelecehan seksual. Seorang penumpang mengunggah pengalaman buruk berupa kekerasan seksual ketika hendak naik bus di terminal utama di Kota Malang itu. Kasus ini, terus bergulir dan korban berencana melapor ke kepolisian.
Viral di Media Sosial
Pelecehan seksual itu diketahui awalnya dari unggahan netizen di Twitter. Pantauan Ngopibareng.id, status itu telah diprivat pada Senin, 25 April 2022.
Namun sejumlah tangkapan layar atas status tersebut, telah beredar di media sosial. Di dalamnya, korban melaporkan pelecehan seksual di Terminal Arjosari, lokasinya dekat pintu keluar, di sekitar Indomaret. Kejadian itu berlangsung pada Sabtu, 23 April 2022.
"Hari ini saya mengalami pelecehan seksual di Terminal Arjosari dekat Indomaret pintu keluar bis oleh salah satu orang, saya sudah bicara "jangan sentuh saya". Tapi salah satu pegawai @DishubMalang yang lihat saya, hanya diam saja @infomalang," tulis akun tersebut, dikutip dari Sindo News.
kak🥲🥲🥲 terima kasih sudah berani speak up. UU TPKS udah sah tp masih pada berani ya melakukan pelecehan seksual. Ckckck. memalukan sekali. Yang melihat jg kok bisa diam saja, PNS ternyata blm tentu teredukasi dgn baik @PemkotMalang, sungguh memprihatinkan. Shame on you
— Erryen (@erryen) April 23, 2022
Respon Pemkot Malang
Cuitan itu tampak telah direspon oleh akun bercentang biru milik Pemkot Malang. Di dalamnya, Pemkot menyebut telah menerima pesan dari pelapor dan kemudian telah menyampaikan laporan itu ke pengelola Terminal Arjosari, yaitu Ka. Satgas Kementerian Perhubungan.
Akun yang sama juga menyebut jika info laporan pelecehan seksual di Terminal Arjosari, telah dilaporkan ke Polres Malang Kota, tepatnya ke Unit PPA.
Cuitan tersebut serupa dengan respon dari Dinas Perhubungan Kota Malang. Dikutip dari detik.com, Kadishub Kota Malang Heru Mulyono, justru mengingatkan korban agar naik dan turun di dalam terminal, bukan di pintu keluar terminal.
"Lebih aman, naik dan turun kendaraan umum (bus) seyogyanya di tempat yang telah disediakan pengelola (di dalam terminal) bukan di luar terminal (pintu keluar)," katanya.
Diketahui, dalam kondisi sehari-hari bus di Terminal Arjosari, banyak mengangkut dan menurunkan penumpang di pintu masuk dan keluar terminal.
Ia juga menyarankan agar korban melapor ke Satgas Kemenhub atau ke Polsekta Blimbing, yang kantornya dekat dengan Terminal Arjosari.
Sedangkan petugas Terminal Arjosari, Bledug Kuswono justru meminta pelapor datang ke Terminal Arjosari, dan menunjuk siapa pelaku pelecehan seksual itu. Ia juga menyayangkan korban sebab tidak langsung melapor atau menegur petugas berseragam Dishub, yang disebut hanya diam saat melihat kejadian tersebut.
Satu Pelaku Mengaku
Bledug melanjutkan, pihaknya telah mengumpulkan petugas dan awak bus hingga makelar, pada Sabtu petang. Hasilnya, seorang sopir bus antar kota dalam provinsi berinisial I mengaku melakukan hal itu dan menyebut tidak disengaja dan meminta maaf.
Bledug meminta agar korban datang ke Terminal Arjosari dan mengidentifikasi pelaku, serta membantu pihaknya mendisiplinkan personel yang diduga lalai.
Kata Korban
Korban diketahui berusia 26 tahun warga Malang. Ia mengaku telah menumpang bus di titik yang sama menuju Surabaya, sejak tahun 2018. Disebutnya, penumpang lebih memilih naik di titik itu lantaran lebih cepat berangkat dibanding naik bus di dalam terminal.
Ia juga mengaku tak ingat persis wajah pelaku, sebab menggunakan buff. Korban pelecehan di Terminal Arjosari mengingat dirinya kaget dan sempat berteriak sebab kaget dan meminta pertolongan dari orang lain di sekitar.
"Makanya sampai saya teriak agar yang lain tahu. Orangnya pakai topi, bukan pakai masker medis, jadi samar-samar gitu dan langsung pergi. Situasi juga panas, ngebleng gak bisa foto-foto seperti disampaikan banyak orang," katanya.
Pihak kepolisian pun menyebut telah berkomunikasi dengan korban dan sedang menunggu laporan yang akan disampaikan korban di Polres Malang Kota. Kondisi korban pelecehan seksual di Terminal Arjosari sendiri saat ini masih shock atas kekerasan yang dialaminya.
Advertisement