Viral, Pemulung Difabel 70 tahun Jadi Korban Jambret di Blitar
Seorang pria berbaju dan bertopi hitam bercelana biru tampak berjalan di sebuah perkampungan. Pria tersebut dari belakang tampak mendorong sebuah gerobak. Tak lama datanglah seorang pria lain memakai baju abu-abu bercelana hitam. Pria tersebut mengendarai motor dan kepalanya tertutup helm.
Pria bermotor itu lantas memarkir kendaraannya kemudian turun dan duduk jongkok di depan sebuah rumah berwarna hijau. Dia terlihat mengendap-endap seolah memantau lokasi. Tak lama berselang, pria itu berlari ke arah pria yang mendorong gerobak.
Pria tersebut mengambil sesuatu dari gerobak itu lalu kabur mengenderai sepeda motornya. Aksi pria itu terekam kamera CCTV dan viral di media sosial. Video itu diunggah ulang akun Instagram @makassar_iinfo. Sejak diunggah, video itu mendapat 36 ribu likes dan 1.127 komentar.
“Bisa-bisanya njir!,” tulis akun @ayuagustinamj.
“Kemarin ada yang kayak gini terus gak lama eh meninggal,” sahut pengguna bernama @titikkhusnulkhotimah.
“Masya allah, kakek yang 70 tahun aja masih berusaha nyari rezeki halal. Yang muda justru menjambret. Sungguh cilaka orang itu, menyusahkan orang,” celetuk akun @k.artiniii.
Pemulung Difabel Usia 70 tahun
Dari informasi yang ditulis pemilik akun, pria yang mendorong gerobak bernama Poniman. Poniman merupakan seorang pemulung berusia 70 tahun, penyandang disabilitas fisik dan mental. Poniman menjadi korban jambret di Dusun Sekardangan, Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Uang yang dijambret sejumlah Rp30 ribu. Uang tersebut merupakan jerih payahnya setelah menjual botol plastik hasil memulung. Selain itu, uang tersebut juga diduga berasal dari warga sekitar yang merasa iba kepada Poniman.
Kasus Didalami Polisi
Setelah mengetahui video Poniman viral, pihak kepolisian setempat segera bertindak. Kendati besaran uang yang dijambret kecil, pelaku dianggap keterlaluan lantaran memanfaatkan keterbatasan kondisi korban.
Tinggal Berdua dengan Istri
Menurut kesaksian warga sekitar, sehari-hari Poniman tinggal dengan istrinya, Sunarti yang juga difabel. Mereka tinggal di rumah yang dibangunkan keluarga Poniman. Sama dengan Poniman, Sunarti berusia 70 tahun. Di usianya yang tak lagi muda, Poniman dan Sunarti tidak mau menggantungkan hidup mereka kepada orang lain.
Padahal, keluarganya bisa memenuhi kebutuhan mereka. Namun menolak berpangku tangan. Mereka memilih bekerja apa saja. Salah satunya mengumpulkan botol plastik bekas menjadi pilihan mereka.
Advertisement