Fakta Pemerintah Naikkan Harga Beras Petani Jelang Panen Raya
Pemerintah menetapkan harga batas atas pembelian gabah atau beras dari petani hingga Bulog. Harga baru ini naik sekitar 8 hingga 9 persen dibanding tahun 2020 dan berlaku per 27 Februari 2023 hingga waktu yang belum ditentukan.
HPP Naik
Keputusan itu ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), berdasarkan kesepakatan antara pemerintah dan industri dan berlaku per 27 Februari 2023 hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) menyepakati harga pembelian atas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 4.550 per kilogram. Kemudian GKP Tingkat Penggilingan Rp 4.650 per kilogram, Gabah kering giling (GKG) tingkat penggilingan Rp 5.700 per kilogram, dan Beras Medium di Gudang Perum Bulog Rp 9.000 per kg.
Harga tersebut lebih tinggi sekitar 8 sampai 9 persen dari HPP beras yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 24 Tahun 2020. Kenaikan harga mempertimbangkan pada pokok produksi saat ini.
Sedangkan harga batas bawah atau floor price pembelian gabah atau beras masih mengacu pada HPP beras yang diatur Permendag Nomor 24 Tahun 2020.
Yaitu GKP tingkat petani Rp 4.200 per kilogram, GKP tingkat penggilingan Rp 4.250 per kilogram, GKG tingkat penggilingan Rp 5.250 per kilogram, dan beras medium di gudang Perum Bulog Rp 8.300 per kilogram.
Disepakati Pemerintah dan Pengusaha
Kesepakatan itu dibuat di antaranya oleh Perpadi, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Wilmar Padi Indonesia, PT Surya Pangan Semesta, PT Buyung Poetra Sembada, PT Belitang Panen Raya, Perum Bulog, dan Satgas Pangan Polri, dikutip dari Tempo, Sabtu 25 Februari 2023.
"Langkah ini dalam rangka menjaga stabilisasi harga gabah dan beras di tingkat petani di hulu, hingga konsumen di hilir," ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.
Selain disepakati oleh pemerintah dan pelaku usaha di sektor perberasan, naiknya HPP ini juga bagian dari upaya pemerintah dalam melindungi penggilingan padi skala kecil dan mempersiapkan Perum Bulog sebagai off taker saat panen raya.
Selain itu, dengan adanya HPP baru, diharapkan tidak terjadi pembelian gabah dan beras di tingkat petani dengan harga yang cenderung terlalu tinggi, saat panen raya nanti.
Bulog Serap Panen
Sementara, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebut pihaknya akan menyerap 70 persen kebutuhan berasnya, atau sekitar 1,68 juta ton dari total 2,4 juta ton, dari panen raya di tahun 2023. Beras itu akan digunakan sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Saat ini, Budi menyebut Bulog memiliki 405 ribu ton beras yang siap disebar untuk mengendalikan harga, dikutip dari Antara.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut panen raya akan muncul di akhir Februari hingga Maret 2023. Luas lahan yang panen raya sekitar satu juta hektare. Ia meminta agar panen raya diikuti dengan distribusi yang baik agar normalisasi harga beras tercapai.