Fakta Pembantu Cianjur, Disiram Cabai dan Dipaksa Tidur Telanjang
Kisah tragis dialami Riski Nur Askia. Remaja asal Cianjur itu disiksa oleh majikannya dengan berbagai tindakan yang tak manusiawi. Mulai disiram air cabai hingga dipaksa tidur telanjang di atas balkon.
Awal Mula Kerja jadi PRT
Ceceng, paman Riski mengisahkan, keponakannya mulai berangkat kerja ke Jakarta setelah diajak oleh teman sekolahnya, bernama Desi. Riski akan bekerja di rumah Ibu Rika ketika di Jakarta.
Pada awalnya Riski mendapat perlakuan baik. Namun setelah dua bulan, ia mulai mendapatkan sejumlah tindak kekerasan dari majikannya.
"Saat ngurus anaknya (majikan) disuruh lari ngejar anaknya. Nah Rizki itu ditendang, katanya gitu, sama suaminya (majikan laki-laki). Sehingga mengakibatkan kaki Rizki itu sebelah pincang. Masih sakit,” kata Ceceng dikutip dari Inews, Rabu 26 Oktober 2022.
Selain itu, Riski juga sempat disiram air cabai oleh majikannya. Salah satunya ketika sedang setrika baju, namun Riski mengantuk. "Terus disiramlah mata Rizki ini oleh air cabai itu. Dengan alasan pada saat menyetrika dia ngantuk, itu dilakukan berulang kali," lanjutnya.
Diminta Telanjang
Tak cukup siksaan fisik, Riski juga dipaksa untuk telanjang lebih dari satu kali. Majikannya juga sempat merekam Riski ketika dalam kondisi telanjang.
Suatu saat, ia juga pernah dipaksa telanjang dan tidur di balkon seharian. "Disiram pakai air gula, rambutnya diplontos," ucapnya.
Riski bekerja selama enam bulan di rumah tersebut. Selama itu, gaji sebesar Rp1,8 juta per bulan baru diterima sekitar Rp2,7 juta yang dibayar setelah enam bulan.
Dilaporkan KSP
Kondisi Riski diketahui kerabatnya ketika pulang ke kampungnya, di i Kampung Salongok, Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, Cianjur. Didapati tubuh korban mengalami luka-luka yang diduga disebabkan banyak tindak kekerasan fisik.
Kepada keluarganya, Riski pun menceritakan tindak kekejian yang dilakukan majikannya di Jakarta.
Kepala Desa Cibadak Elan Hermawan mengatakan pihaknya sudah mengadukan kejadian ini ke Pemkab Cianjur hingga ke Kantor Staf Presiden (KSP).
"Kemarin kita sudah ke KSP untuk menceritakan apa yang terjadi pada korban. Dari KSP sendiri mendorong ada perlindungan hukum pada korban, termasuk mengobati korban hingga sembuh, baik dari segi fisik atau psikisnya," katanya dikutip dari detik.com.