Fakta Overdosis Fentanyl di Amerika, Ratusan Meninggal Sehari
Overdosis Fentanyl menewaskan sedikitnya 700 orang selama April 2020 hingga Maret 2021, di Los Angeles, California. Korbannya sebagian besar adalah kelompok tuna wisma. Sedikitnya 150 orang meninggal overdosis narkoba sintesis setiap harinya, di Amerika Serikat.
Korban Fentanyl
Sebanyak 2.000 orang gelandangan meninggal di Los Angeles akibat fentanyl. Jumlah ini meningkat 56 persen dibanding tahun sebelumnya, dilansir dari VOA, pada Sabtu 3 Desember 2022. Sekitar 700 di antaranya meninggal akibat overdosis fentanyl.
Obat yang awalnya dikembangkan sebagai penawar sakit yang berat, seperti kanker dan pasca operasi itu, kini menjadi narkoba yang paling mematikan di Amerika Serikat.
Badan narkoba Amerika Serikat (DEA) menyebut jika dua per tiga dari 107.000 kasus meninggal karena overdosis pada 2021, disebabkan oleh fentanyl. Obat yang 50 kali lebih kuat dibanding heroin ini meledak di pasaran, karena harga yang murah.
Di Amerika Serikat, kecanduan narkoba menjadi salah satu penyebab atau gejala dari kelompok tuna wisma. Namun kasus ini juga berkaitan dengan kesehatan mental.
Laporan Pemerintah Los Angeles tahun 2019 menyebut jika seperempat gelandangan di LA memiliki riwayat gangguan mental serta 14 persen mengalami riwayat gangguan obat-obatan. Angkanya bisa meningkat mencapai 51 persen dan 46 persen, bila gelandangan yang sifatnya sementara, juga ikut dihitung.
Fakta Fentanyl
Dilansir dari laman CDC Amerika Serikat, disebutkan jika fentanyl adalah obat sintesis dengan daya pengaruh 50 kali lebih kuat dibanding heroin dan 100 persen lebih kuat dibanding morfin.
Ada dua jenis fentanyl yang beredar di pasaran. Fentanyl berdasar resep dokter produksi industri obat, dan fentanyl yang diproduksi dan dijual secara ilegal di jalanan.
Karena dampaknya yang menyerupai narkoba, fentanyl cepat populer sebab harganya murah. Fentanyl ilegal banyak dijual dalam bentuk serbuk putih dan juga cairan.
Obat ini sering digunakan dengan campuran heroin, cocaine dan methamphetamine. Fentanyl juga dijual dalam bentuk pil, spry semprot, obat tetes mata, juga dalam bentuk permen.
Di Amerika Serikat, sedikitnya 150 orang meninggal setiap hari akibat overdosis obat sintesis seperti fentanyl.
Gejala Overdosis
Kandungan zat fentanyl tak bisa ditemukan menggunakan panca indera, melainkan dengan tes laboratorium.
Namun sejumlah gejala overdosis fentanyl bisa dikenali. Di antaranya pupil mata yang mengecil, tak sadar atau tertidur, bernapas dengan pelan atau berhenti napas, tersedak atau ngorok, tubuh yang lunglai, kulit dingin, dan bibir dan kuku berwarna pucat.
Gangguan henti napas sebagian besar menyebabkan overdosis fentanyl sangat berbahaya dan menyebabkan kematian. Obat bernama naloxone disebut sebagai penawar overdosis fentanyl.