Fakta Ngeri China, Jasad di Kantong Jenazah Ternyata Masih Hidup
Fakta miris terjadi di China. Seorang lansia penghuni salah satu panti jompo di Shanghai dikirim ke rumah pemakaman di dalam kantong jenazah dalam keadaan hidup. Peristiwa itu viral di tengah lockdown berkepanjangan di Shanghai. Enam orang sedang dalam pemeriksaan akibat kelalaian tersebut.
Kronologi Peristiwa
Peristiwa miris itu terjadi pada Minggu, 1 Mei 2022, petang. Sebuah video menunjukkan beberapa petugas tengah menarik jenazah lansia yang dikemas di dalam kantong jenazah, dari ambulans. Jenazah itu tiba di sebuah rumah persemayaman jenazah sebelum dimakamkan.
Namun saat mengeluarkan jenazah, salah satu petugas melihat jika jenazah itu bergerak dan kemudian berteriak dalam bahasa China. "Hidup! Kamu lihat itu kan?. Jangan ditutup lagi," kata salah satu petugas tersebut. Tak lama, jenazah itu kemudian dikirim kembali ke dalam gedung.
Kejadian itu tekah mendapat konfirmasi dari Pemerintah Distrik Putuo, dan kini sejumlah penyelidikan sedang berlangsung. Kini kondisi lansia itu dikabarkan dalam keadaan stabil dan mendapat perawatan di sebuah rumah sakit.
Enam Orang Diperiksa
Lembaga pengawas di Shanghai menyebut ada enam orang yang telah diperiksa terkait kelalaian itu. Lima orang berasal dari panti jompo itu, termasuk salah satunya soerang doktor, dan satu orang dari petugas setempat. Ke enam orang kini sedang dibebastugaskan sambil menunggu hasil penyelidikan, dikutip dari The Guardian, Kamis 4 Mei 2022.
Panti Jompo Shanghai Xinchangzheng meminta maaf atas peristiwa tersebut, sementara rumah pemakaman memberikan hadiah pada petugas yang menemukan hal itu, masing-masing sebesar 5.000 yuan atau sekitar 600 Pond sterling per orang.
Lockdown Panjang di Shanghai
Video yang viral itu keluar di tengah lockdown panjang yang sedang berlangsung di Shanghai. Banyak netizen khawatir ada peristiwa serupa lainnya yang tidak diketahui lantaran tidak viral dan tidak diketahui netizen.
Sementara berbagai peristiwa miring lain juga muncul di tengah lockdown panjang melawan penyebaran Covid-19 yang massif. Namun pemerintah mengatakan jika sekitar 15 juta penduduk bisa keluar dari karantina, dan meninggalkan orang-orang yang positif di fasilitas karantina.
Kini pemerintah China mengubah strategi lockdown dengan testing massal di banyak kota lain, seperti Liaoning, Zhejiang, Jiangxi, dan Xinjiang.
Kini sedikitnya dilaporkan 368 kasus bergejala dan 5.647 kasus tak bergejala. Sebagian besar kasus ditemukan di Shanghai.