Fakta, Museum Holocaust Yahudi Dibangun di Sulut Pertama di Asia
Kabar tentang pembangunan Museum Holocaust Yahudi di Sulawesi Utara tersebar di media sosial. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah tokoh pun menentang dibangunnya museum yang mengenang kejahatan Nazi atas Yahudi di masa lalu.
Viral di Media Sosial
Kabar dibangunnya Museum Holocaust Yahudi di Tondano, Sulawesi Utara tersebar melalui akun Twitter Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel.
Dalam unggahan yang dibuat pada 27 Januari itu, Ina Lepel tampak memberikan pendapat atas dibukanya Museum Holocaust pertama di kawasan Asia Tenggara itu.
"Saya menghadiri pembukaan Museum Holokaus, di Hari Peringatan Holokaus (27 Januari) di Indonesia," katanya di dalam video yang diunggah di akun @GermanAmbJaka, dilihat pada Selasa 1 Februari 2022.
"Di mana museum ini dibuka untuk pertama kalinya di Asia Tenggara, atas inisiatif komunitas Yahudi di sini," lanjutnya.
Dalam akun bercentang biru Twitter itu, ia juga menyerukan untuk tetap mengingat kejahatan luar biasa dalam Holocaust. "Jika tidak, kita berisiko mengulangnya lagi. Namun jika ingat, kita bisa menjadi sangat waspada dan langsung bertindak bila muncul tanda kebencian rasisme, dan anti Semitisme," lanjutnya.
Diplomat itu melanjutkan jika pembangunan museum oleh komunitas Yahudi di Indonesia, adalah hal yang sangat baik. "Museum menyasar anak uda sebagai sebuah pengalaman dan pembelajaran," imbuhnya.
What an honour to be in Minahasa 🇮🇩 and speak at the opening of its Holocaust Museum on #InternationalHolocaustRemembranceDay (27 Jan). Germany will always support remembrance towards this "universal lesson" and stand up against racism, anti-Semitism, and any form of intolerance. pic.twitter.com/Yv8LeRNE3t
— Ina Lepel (@GermanAmbJaka) January 27, 2022
Protes dari MUI
Pembangunan museum dari komunitas Yahudi itu pun mendapat protes dari MUI. akil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi, menyatakan pembangunan Museum Holocaust Yahudi di Sulawesi Utara merupakan pelanggaran nyata terhadap konstitusi.
Ia juga meminta agar pemerintah segera menghancurkan Museum Holocaust lantaran provokatif dan menimbulkan kegaduhan baru di masyarakat.
Muhyidin lantas menyarankan agar pemerintah membangun museum kebiadaban Belanda semasa menjajah Indonesia.
Atau membangun museum kebiadaban Israel dalam mencaplok wilayah Palestina sebagai bentuk dukungan dan solidaritas Indonesia.
"Sebagai bentuk solidaritas dan dukungan Indonesia atas perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan dari Zionis yang terus mendapatkan aliran dana tanpa batas dari negara adi daya dan sekutunya," ujar Muhyiddin dikutip dari detik.com, pada Selasa 1 Februari 2022.
Kritik dari MPR
Kritik dari MUI mendapat dukungan dari Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW). Menurutnya museum Holocaust yang dibangun oleh komunitas Yahudi, berpotensi memicu kegaduhan di tengah penduduk Indonesia, yang sedang berjuang menghadapi Omicron.
Hidayat lantas mempertanyakan motif pembangunan museum yang mengenang penderitaan Yahudi atas Nazi itu.
Sebab menurutnya, jika alasannya mencegah antisemitisme, justru Indonesia setiap hari dipertontonkan laku teror, genocide dan sejenis Holocaust oleh Israel terhadap Bangsa Palestina.
"Sehingga bangsa Palestina tercerai berai ada yang di Tepi Barat, Gaza atau di kawasan pendudukan Israel. Sekitar separuh dari bangsa Palestina bahkan jadi diaspora di banyak negara dan di lintas benua," jelasnya.
Di saat yang sama, Hidayat juga melempar kritik atas banyaknya pelanggaran HAM dari Israel terhadap warga Palestina, pengabaian negara tersebut terhadap resolusi PBB, hingga pendudukan Masjid Al Aqsa.
"Perilaku intoleran Israel terhadap Palestina itulah yang justru selalu ditampilkan oleh Israel. Sebagai pihak yang mengaku menjadi korban dari Holocaust Nazi, mestinya Israel tidak mengulangi hal yang sejenis kepada Bangsa lain, dalam hal ini Palestina," tandasnya.
Ia pun mendesak agar Museum Holocaust di Sulawesi Utara segera ditutup.
Fakta tentang Holocaust
Holocaust sendiri bermula pada 20 Januari 1942, para pejabat tinggi Nazi menggelar rapat koordinasi di sebuah vila di tepi danau Wannsee di Berlin untuk membahas pembunuhan sistematis sekitar 11 juta orang Yahudi di Eropa.
Majelis Umum PBB kemudian menetapkan 27 Januari sebagai hari peringatan internasional untuk menghormati para korban Holocaust, yang juga dikenal sebagai Hari Peringatan Holocaust Internasional.
Pada 27 Januari 1945, pasukan Uni Soviet memukul mundur pasukan Jerman dan masuk ke kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia. Lebih satu juta orang dibunuh di kamp konsentrasi ini.
Pada 27 Januari 2022 itulah, Museum Holocaust di Sulawesi Utara, Indonesia, diresmikan.
Advertisement