Fakta Miris, Ibu Muda Gorok Anak Kandung Viral
Netizen sedang ramai membicarakan kisah tragis yang terjadi di Brebes. Kanti Utami, 35 tahun, menggorok tiga anak kandungnya dengan dalih ingin menyelamatkan tiga anaknya dari kehidupan yang sengsara.
Viral di Twitter
Warganet banyak membicarakan tentang aksi sadis ibu muda di Brebes, yang menggorok tiga anak kandungnya sendiri. Netizen banyak mengunggah link berita atau video pendek proses penangkapan aparat kepolisian, serta pemeriksaan petugas pada tersangka di dalam ruangan serupa sel penjara.
Pada sejumlah video pendek yang diunggah netizen di lini masa akun @mazzini di Twitter, terlihat aparat menangkap pelaku dari kediamannya dan kemudian membawanya ke dalam sel.
Dalam video itu terdengar jika pelaku mengeluh kondisi suaminya yang sering menganggur tak memiliki pekerjaan. "Suami saya sering nganggur, saya nggak sanggup kalau kontraknya habis terus dia nganggur lagi," kata tersangka dalam video itu.
Ibu menggorok leher ketiga anaknya, 1 meninggal 2 dilarikan kerumah sakit.
— RAVISPA🇲🇨❤️🇸🇩 (@Ravispa12) March 20, 2022
TKP berlokasi di Sokawera Tonjong Brebes
Pelaku sudah di tangkap dan kasus ini di tangani oleh pihak yg berwajib, Hari ini Minggu (20-3-22) pic.twitter.com/1s93Occ2xd
Ia juga melanjutkan, ingin menyelamatkan anaknya agar tidak merasakan hidup sengsara seperti dirinya "Menyelamatkan anak biar nggak hidup susah, dibentak-bentak, bingung hidup di mana, mending mati aja," katanya.
Video pendek itu banyak direspon beragam oleh netizen. Meski tak membenarkan perilakunya, sebagian netizen berharap agar ibu yang menggorok tiga anak kandungnya itu mendapat pertolongan. "'Mending mati saja, tidak perlu merasakan sedih,' semoga Anda mendapatkan pertolongan Bu," kata akun @quena**.
Netizen lain mempertanyakan cara yang dilakukan ibu di Brebes, menyelamatkan anak dengan menggorok leher mereka. "Ya gini nih teripang laut dikasih tangan dan kaki. Eh Maimunah, kalau tidak mau anak hidup susah, ya jangan punya anak. Munkar Nangkir juga malas nanyain kamu," cuit akun @juragan**.
Kronologi Peristiwa
Peristiwa ibu gorok tiga anaknya sendiri terjadi di Kompleks Sokawera RT 03/02 Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Brebes, pada Minggu 20 Maret 2022.
Peristiwa sadis itu terjadi sekitar Subuh. Tetangga korban, Novi, 42 tahun, mendengar suara jeritan dari rumah korban.
Ia bersama warga kemudian menghampiri dan mendobrak pintu rumah tersebut. Tak disangka, mereka menemukan tiga anak korban mengalami luka serius.
Anak kedua meninggal dengan kondisi luka di leher. Anak perempuan pertama berusia 10 tahun, terluka pada bagian dada, dan anak ketiga laki-laki berusia 4,5 tahun, terluka pada bagian leher.
Warga kemudian melarikan anak korban dan dua di antaranya bisa diselamatkan dan mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Aminah Bumiayu.
Terjerat Masalah Ekonomi
Warga setempat mengenal ibu yang menggorok anak kandungnya sendiri sebagai seorang make up artis. Aktivitas itu sering diunggahnya di laman Facebooknya. Sementara suaminya merantau di Jakarta.
Tetangga pelaku, menyebut jika ibu berusia 35 tahun itu sosok pendiam. “Orangnya diam, jarang ngobrol. Suaminya berada di Jakarta,” katanya, dikutip dari kumparan.com, Minggu 20 Maret 2022.
Menurut Iwan yang turut mendobrak pintu rumah pelaku, tindakan sadis itu juga dipicu oleh kondisi ekonomi yang dialami ibu muda tersebut.
Polisi Hadirkan Psikolog
Sementara, Polres Brebes tengah menangani kasus ibu membunuh anak kandungnya itu. Kini pelaku sedang ditahan di Mapolres Brebes. Kasatreskrim Polres Brebes, AKP Syuaib Abdullah mengatakan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi dan pelaku.
Ia juga menyita sejumlah barang bukti dalam pembunuhan sadis, ibu bunuh anak kandungnya itu. Di antaranya, pisau kater, seprai kasur, bantal, handphone dan guling. "Akibat ulah pelaku, satu korban dalam hal ini meninggal dunia dan dua korban lainnya sedang dalam perawatan medis di RS Margono Purwokerto," lanjutnya.
Kini pihaknya juga berencana menghadirkan psikolog untuk memeriksa kondisi kejiwaan ibu yang tega membunuh anak kandungnya itu. Tujuannya untuk mengetahui apakah pelaku mengalami depresi.
Advertisement