Fakta Miris, Anak Tabrak Orang Tua Hingga Tewas di Balikpapan
Miris. AT, 15 tahun, menabrak kedua orang tuanya sendiri hingga meninggal. Peristiwa itu terjadi pada Senin, 17 Oktober 2022. AT mengendarai mobil Toyota Innova, menabrak kedua orang tuanya yang sedang berboncengan motor Honda Vario, di depannya.
Kronologi Peristiwa
Kecelakaan maut itu bermula dari korban yang berjalan beriringan dengan anaknya, dari Bandara SAMS Sepinggan. Saat itu, AT menumpang mobil berpelat nomor KT 1242 LW, dan kedua orang tuanya menumpang Honda Vario bernomor polisi KT 6537 HF.
Ketika tiba di depan kantor PT Schlumberger, Batakan, Balikpapan Timur, motor yang dikemudikan korban berinisial TI mengurangi kecepatannya. Kondisi itu justru membuat AT yang ada di belakang motor ayahnya, panik.
Bukannya menginjak rem, AT justru menginjak pedal gas. “Innova ini mau melakukan pengereman, tapi ternyata dia salah injak rem, yang diinjaknya adalah gas. Sehingga, mobil melaju cepat dan menabrak kendaraan Honda Vario yang dikemudikan oleh korban,” ungkap Kasatlantas Polresta Balikpapan Kompol Ropiyani, dikutip dari kompas.com, pada Kamis 20 Oktober 2022.
Mobil pun seketika menabrak TI dan MT yang berada di depannya. Kedua korban langsung terpental lalu terlindas mobil yang dikemudikan AT. Korban pun tewas di lokasi kejadian akibat luka berat yang dialami. Diketahui TI merupakan anggota TNI berpangkat Peltu.
Polisi Lakukan Pengusutan
Pihak kepolisian bersama jajaran Pomdam VI Mulawarman pun melakukan pengecekan di lokasi kejadian pada hari yang sama. Ropiyani mengatakan akan segera meminta keterangan dari AT terkait kejadian tersebut. Namun, AT saat ini masih mengalami trauma.
Selanjutnya, polisi juga akan menyelidiki tujuan AT mengendarai mobil di jalan umum. Sedangkan AT masih berusia 15 tahun dan belum cukup umur untuk mengendarai mobil sendiri. Polisi pun berencana memeriksa dan membuat BAP atas peristiwa itu.
“Belum tahu ya untuk memastikan dia belajar ataupun dia mencoba, nanti kami lakukan SOP penyidikan, nanti kami BAP baru kami tahu keterangan dari anak tersebut,” katanya.
Di saat yang sama, ia juga mengimbau agar orang tua tidak mengizinkan anaknya untuk berkendara motor. Selain belum memiliki SIM, psikologis anak dinilai belum siap untuk mengendarai kendaraan.